Muntok, Jurnalbabel.com— Paguyuban Ikatan Keluarga Besar Muntok (IKABA) mungkin nama yang masih tergolong asing bagi sebagian kalangan.
Ya, paguyuban yang didirikan sebagai wadah untuk menyatukan orang-orang dan diaspora Muntok, Bangka Barat yang kini tersebar di berbagai tempat ini memang masih tergolong baru.
IKABA Muntok baru resmi didirikan lewat akta pendirian tertanggal 14 September 2019 oleh para pendiri awal yakni Henricus Herikes, Husni Thamrin (Alm), Mahdar Kadir, Zeldy Burhan, Sjukri Isa, dan mantan Bupati Bangka Barat, Markus.
Meski baru akan genap berusia dua tahun dua pekan lagi, namun hingga kini kehadiran IKABA Muntok terbukti telah banyak membantu keluarga-keluarga prasejahtera khususnya dengan sederet aksi sosialnya.
Ketua Umum IKABA Muntok, Arif Syafrie, dihubungi media ini menyampaikan IKABA terus mengedepankan kepekaan dan kepedulian sosial untuk berbagi kebaikan terutama pada saat yang sulit seperti di masa pandemi ini.
“Namun sebelum pandemi covid-19 melanda, sebetulnya IKABA sudah mulai
melakukan kegiatan-kegiatan sosial untuk membantu masyarakat khususnya prasejahtera,” kata Arif, Selasa (31/8/2021).
Menurut Arif, aksi sosial kembali digelar ketika masih awal-awal pandemi covid-19 melanda.
“Selama awal-awal pandemi covid-19 melanda Indonesia termasuk di Muntok, Bangka Barat, IKABA menjadi yang pertama turun membantu lewat pembagian masker, cairan disinfektan dan lainnya yang memang karena masih awal-awal pandemi sehingga cukup sulit dicari waktu itu,” jelas Arif.
Ditanya terkait motivasi awal yang mendorong dibentuknya paguyuban IKABA ini, Arif menegaskan karena terdorong akan adanya kecintaan akan tanah kelahiran.
“Itu yang menyatukan. Dari situlah terjalin komunikasi, kemudian IKABA ini dibentuk supaya kita bisa berkontribusi sekecil apapun. Selain itu, tujuan paling sederhana adalah sebagai wadah silaturahmi, dan komunikasi di antara orang-orang Muntok di perantauan,” tukas Arif.
Dia menjelaskan, keberadaan paguyuban IKABA yang telah dimulai dengan niat mulia ini sejatinya juga harus dibarengi aksi nyata yang senantiasa memberi makna bagi sesama.
“Jadi kita tidak hanya ngumpul dan selesai. Tapi harus ada aksi yang dibuat, salah satunya dengan penggalangan dana yang hasilnya dikembalikan kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan di Muntok dan umumnya di Bangka Barat. Aksi solidaritas sosial ini membuktikan bahwa kehadiran kita memberi dampak bagi sesama,” beber Arif.
Terpisah, Bendahara Umum IKABA, Nurlia Rasyid atau Nongya, dihubungi dari Jakarta memastikan sejumlah kegiatan sosial memang selama ini telah dilakukan dan terdokumentasi dengan baik oleh IKABA.
“Sejak IKABA terbentuk hingga sekarang sudah banyak kegiatan sosial yang kita lakukan diantaranya khitanan massal, sumbangan dana kepada semua rumah ibadah, pembagian karpet untuk surau dan musola di sekitaran Muntok, pemberian bantuan cairan disinfektan dan alat semprot kepada warga Muntok dan Jebus, pembagian ribuan masker, penyerahan bingkisan lebaran bagi keluarga prasejahtera bahkan IKABA juga pernah adakan kurban Idul Adha beberapa waktu lalu,” pungkas Nongyah. (SHL)