Jakarta, JURNALBABEL.COM– Salah satu hasil survei Charta Politika merilis tingkat elektabilitas Partai Golkar cenderung menurun pada posisi ketiga (9,4 persen) setelah PDI Perjuangan( 24,9 persen) dan Partai Gerindra pada posisi kedua (13,9 persen).
Selain elektabilitas, partai, sosok Ketua Umum Partai Golkar,Airlangga Hartartomerujuk survei yang sama juga mengalami kemerosotan yang dalam di posisi buncit dengan angka (1,0 persen) dari 10 nama yang berpotensi masuk dalam bursa calon presiden (Capres) pada kontestasi elektoral pada Pilpres 2024 mendatang.
Menanggapi hasil survei ini, Kader Partai Golkar Papua Paskalis Kossay meminta Ketua Umum Airlangga Hartarto untuk mengklarifikasi isu yang beredar menyusul pengakuan seorang wanita bernama Rifa Handayani terkait skandal perselingkuhannya bersama seorang Menteri berinisial AH.
Adapun menteri Kabinet Kerja Presiden Jokowi (Joko Widodo) dan Wapres RI KH Ma’ruf Amin yang memiliki nama insial AH mengarah pada Menteri Bidang Perekonomian yang juga Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
“Akibat dari isu skandal ini tentu saja mempersulit posisi Partai Golkar sendiri. Partai tidak bisa menghindar dari posisi Ketua Umumnya. Publik akan menilai kasus AH pribadi sama saja dengan partai. Sebab AH masih melekat sebagai Ketua Umum Partai,” ucapnya, Rabu (22/12/2021).
“Khusus penyebab penurunan elektabilitas Ketua Umum sebagai calon presiden Partai Golkar tak lain adalah karena terhembusnya kuat soal skandal perselingkuhan yang beredar luas belakangan ini,” ucapnya.
Ia menilai, isu ini sudah menjadi konsumsi publik, apalagi sudah menjadi delik aduan pidana setelah pihak korban secara resmi melaporkan ke Polda Metro Jaya,” terang Paskalis Kossay.
Maka itu, dia meminta agar Ketua Umumnya Airlangga Hartarto segera menyampaikan klarifikasi agar tidak menjadi bola liar panas yang menghambat kerja-kerja partai jelang Pemilu 2024.
“Dan ternyata isu skandal ini nampaknya sudah tidak bisa terbendung lagi, semakin kencang tersebar luas melalui media massa baik media sosial maupun media cetak dan elektronik,” ungkap Paskalis Kossay.
Dia khawatir jika Airlangga tidak segera mengklarifikasi isu skandal perselingkuhan ini bisa menyebabkan perolehan suara Paratai Golkar setara dengan partai-partai gurem mengingat tren penurunan elektabilitasnya dalam survei terbaru cenderung menurun drastis.
“Ini saran saja sebagai kader partai, sebab setelah saya mempelajari dinamika yang berkembang , implikasi dari kasus skandal (Menteri inisial AH) ini cukup serius tren penurunan elektabilitas partai.” tandas Paskalis Kossay.