Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi VI DPR, Hendrik Lewerissa, mengapresiasi kerja Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang berhasil melakukan transformasi di perusahaan BUMN. Hal ini terlihat dari sejumlah pencapaian yang ditorehkan BUMN selama 2021
Tercatat laba bersih total seluruh perusahaan BUMN tahun 2021 meningkat menjadi Rp 124,7 triliun atau meroket tajam 838,2% dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp 13,3 triliun.
“Saya apresiasi kerja mereka ya, terutama ketiga Bank BUMN dan Telkom yang memberi kontribusi dividen yang signifikan kepada negara,” kata Hendrik saat dihubungi, Selasa (4/10).
Menurut politisi Partai Gerindra ini, capaian keuntungan yang signifikan ini tidak lepas dari kerja-kerja yang baik dari para penanggung jawab, baik Menteri BUMN Erick Thohir sendiri maupun para komisaris atau direktur perusahan berplat merah ini.
“Tentunya capaian yang diraih oleh BUMN tersebut tidak terlepas dari kinerja operasional dan kinerja keuangan perusahan yang baik,” ujarnya.
Politisi asal Maluku ini meminta Kementerian BUMN tetap mempertahankan kerja-kerja baik ini, karena keuntungan besar yang diraih ini juga ada faktor dukungan dari eksternal yakni kebijakan Pemerintah pusat seperti Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang ikut menyuntik dana ke perusahan-perusahan tersebut.
“Meskipun memberi kontribusi dividen yang besar, namun tata kelola perusahan yang baik harus terus dipertahankan bahkan ditingkatkan. Bisa saja keuntungan yang dicapai juga akibat faktor eksternal seperti kebijakan Pemerintah melalui Program Pemulihan Ekonomi Nasional yang mengalokasikan dana sangat besar yang disalurkan oleh Bank Bank HIMBARA/BUMN,” ucapnya.
“Sama halnya juga dengan PT. Telkom yang meraup keuntungan besar akibat covid 19 karena aktivitas kerja dari rumah, sekolah dari rumah dan lainnya sehingga demand atas jasa telekomunikasi/internet menjadi sangat tinggi,” tambahnya.
Diharapkan anak buah Prabowo Subianto ini, perusahan-perusahan BUMN lainnya ikut memberikan kontribusi dividen bagi negara. Karena seperti diketahui bersama banyak perusahan BUMN yang tidak pernah untung dan selalu menjadi beban keuangan negara.
“Saya juga berharap BUMN yg lain harus juga menjadi kontributor dividen bagi negara. Yang miris adalah BUMN yang berkali-kali telah memperoleh dukungan pendanaan dari negara melalui Penyertaan Modal Negara (PMN), namun masih saja merugi,” ungkapnya.
Olehnya itu, Hendrik menyarankan agar Erick Thohir berani mengambil keputusan tegas terkait perusahan yang merugi dan tidak memiliki prospek untuk menjadi sehat, baiknya dibubarkan. Namun, lanjut Hendrik perusahan yang lingkup usaha utamanya adalah core busines atau terkait hajat hidup orang banyak tidak boleh dibubarkan, tetapi harus punya prospek jelas ke depan.
“Komisi VI DPR RI sudah usulkan kepada Kementerian BUMN agar BUMN yang terus menerus merugi dan tidak mempunyai prospek untuk menjadi sehat, ya dibubarkan saja, kecuali BUMN yang lingkup usaha utamanya (core bisnisnya) terkait hajat hidup orang banyak yang harus tetap eksis untuk melaksanakan fungsi pelayanan kepentingan umum,” jelasnya. (Bie)