Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi IX DPR, Wenny Haryanto, mendukung pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI terkait upaya pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM).
Dukungan ini disampaikannya saat Sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) sebagai Upaya Pencegahan dan Pengendalian Faktor Penyakit Tidak Menular (PTM) di masa Pandemi yang digelar di wilayah Kelurahan Padurenan, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi, Jumat (28/10/2022).
Wenny Haryanto menegaskan dirinya sebagai Anggota Kornisi IX DPR RI selalu mendukung berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh para mitra Komisi IX.
“Bentuk kegiatan tersebut salah satunya kegiatan Sosialisasi atau Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang diselenggarakan bersama untuk melaksanakan program-program kerja mitra dan Komisi IX,” ulasnya.
Wenny menyatakan munculnya Pandemi Covid-19, berpengaruh sangat besar terhadap berbagai bidang kehidupan manusia di seluruh dunia, terutama pada sektor ekonomi dan kesehatan.
“Kejadian luar biasa akibat adanya pandemi ini membuat setiap orang saat ini menjadi lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan diri, keluarga dan lingkungannya,” ujar Wenny yang berasal dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jabar VI meliputi Kota Bekasi dan Kota Depok.
Lebih lanjut Wenny kemudian memaparkan tentang Penyakit Tidak Menular yang saat ini menjadi perhatian bersama.
“Penyakit Tidak Menular atau PTM adalah penyakit yang bukan disebabkan oleh Infeksi kuman dan tidak dapat ditularkan dari satu orang ke orang lainnya,” ungkapnya.
“PTM ini pada awalnya senng tidak bergejala, sehingga banyak orang yang ‘fidak menyadarinya dan hanya memeriksakan diri ketika telah terjadi komplikasi PTM. Yang termasuk dalam PTM ini diantaranya adalah Stroke, Penyakit Jantung Koroner, Kanker, Diabetes Melitus,” sambungnya.
Menurut Wenny, PTM terjadi karena berbagai faktor, seperti kebiasaan merokok, diet atau pola makan dan hidup yang tidak sehat, minim aktivitas fisik, konsumsi minuman beralkohol, tingkat stress yang tinggi, serta riwayat kesehatan keluarga juga dapat menjadi pemicu.
“PTM ini merupakan penyakit katastropik yang menyebabkan kematian yang cukup tinggi di Indonesia,” tegasnya menambahkan.
Wenny kemudian menyampaikan upaya yang bisa dilakukan masyarakat untuk mencegah PTM melalui Germas.
“GERMAS atau Gerakan Masyarakat Hidup Sehat yang diatur dalam instruksi Presiden No.1 Tahun 2017 adalah sebuah gerakan yang bertujuan untuk memasyarakatkan budaya hidup sehat serta meninggaikan kebiasaan dan perilaku masyarakat yang kurang sehat. Aksi atau kegiatan Germas Ini juga dikuti dengan memasyarakatkan perilaku hidup bersih, sehat dan dukungan untuk program infrastruktur dengan basis masyarakat,” ujarnya.
Secara umum, imbuh Wenny, tujuan Germas adalah menjalani hidup yang lebih sehat sehingga menyebabkan berkurangnya resiko membuang lebih banyak uang untuk biaya berobat ketika sakit.
“Keberhasilan program Germas bukan hanya merupakan tanggung jawab pemenntah atau Kementerian Kesehatan saja, akan tetapi merupakan tanggung jawab kita semua. Penting bagi setiap orang untuk dapat menerapkan kegiatan-kegiatan yang akan mendukung keberhasilan Germas dimana pun kita berada, mulai dari lingkungan rumah, lingkungan masyarakat sekitar, lingkungan sekolah atau perguruan tinggi, di tempat kerja, di kendaraan, di jalan dan dimana pun kita berada,” katanya.
“Gaya hidup sehat dengan perilaku hidup bersih, olahraga teratur dan disesuaikan dengan kebutuhan serta kemampuan fisik setiap orang yang berbeda, tidur yang cukup, menerapkan pola makan yang sehat dan seimbang, tidak merokok, tidak mengkonsumsi alkohol, memeriksakan Kesehatan secara rutin, menjaga kebersihan lingkungan serta mengelola stress secara baik dengan selaiu melakukan tindakan yang membuat hati selalu positif akan memberi banyak manfaat, mulai dari peningkatan kualitas kesehatan dan imunitas hingga peningkatan produktivitas,” lanjut Wenny.
Perubahan perilaku untuk melaksanakan Germas, tegas Wenny, mutlak diperlukan untuk mencegah terjadinya PTM dan menjadi upaya untuk deteksi dini, pengendalian faktor resiko dan kontral kesehatan serta melakukan pengobatan secara teratur wajib dilakukan guna mencegah terjadinya PTM.
“Selain melaksanakan Germas, deteksi dini, melakukan pengobatan teratur, orang dengan faktor resiko PTM disarankan untuk melakukan aktivitas fisik yang cukup untuk meningkatkan imunitas terutama di masa pandemi ini,” tegasnya.
Politisi Partai Golkar ini berharap Germas bisa menjadi langkah-langkah atau upaya yang penting dalam upaya pencegahan dan pengendalian faktor penyakit tidak menular di masa Pandemi COVID-19 di Indonesia.
“Saya pun berharap kegiatan ini bisa memotivasi kita semua untuk meningkatkan upaya kesehatan masyarakat yang diharapkan hasilnya berupa kesadaran, kemauan dan konsistensi pembentukan perilaku masyarakat yang disiplin terhadap Germas sehingga imunitas tubuh kita semua menjadi relatif lebih meningkat dan relatif lebih aman dari ancaman PTM, untuk generasi yang kuat dan produktif di masa depan,” harapnya. (Bie)