Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi IV DPR Fraksi Partai Gerindra, Azikin Solthan, menyatakan Badan Pangan Nasional (Bapanas) mempunyai tanggungjawab yang besar dalam membangun kedaulatan dan kemandirian pangan.
Sebab itu, lanjut Azikin, Fraksi Gerindra meminta Bapanas mengoptimalkan pembelian gabah dan beras dari petani lokal atau dalam negeri dengan melakukan penyesuaian harga.
“Perlu dilakukan pengkajian revisi HPP (harga pokok penjualan) sehingga memudahkan peran Bulog dalam menyerap gabah dan beras petani dengan harga yang menguntungkan petani. Bapanas harus memastikan distribusi pangan yang merata,” kata Azikin dalam rapat dengar pendapat Komisi IV DPR dengan Kepala Bapanas, Dirut Perum Bulog, Dirut PT Rajawali Nusantara Indonesia dan Dirut PT Pupuk Indonesia, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/11/2022).
Azikin memaparkan ada dua persoalan penting terkait pangan. Pertama, produksi petani dan kedua sumber impor kebijakan pangan selama 30 tahun terakhir lebih terfokus pada konsumen, sementara kesejahteraan petani tetap rendah.
“Fraksi Gerindra meminta kehadiran Badan Pangan Nasional mampu menjaga keseimbangan dua sisi yakni, bagaimana menjaga stabilitas harga tetap, melindungi konsumen dan mampu menjaga kesejahteraan petani,” ujarnya.
Lebih lanjut mantan Bupati Bantaeng ini menyoroti perintah Presiden bahwa Bulog akan mengimpor kedelai 350 ribu ton. Dengan impor kedelai tersebut, kata Azikin, harga kedelai diperkirakan turun hingga 10 ribu per kg yang saat ini harganya melambung besar mencapai 13 ribu per kg.
“Hal ini menunjukan kinerja Bapanas belum optimal,” tegasnya.
Sebagai catatan, data BPS 2021 menunjukan impor kedelai Indonesia mencapai 2,53 juta ton. Jumlah ini turun 0,29 ton dibandingkan tahun 2020 yang 2,47 juta ton. (Bie)