Jakarta, JurnalBabel.com – Komisi VIII DPR bersama Kementerian Agama (Kemenag) menunda penetapan biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) 2023 pada hari ini menjadi besok, Rabu (15/2/2023).
Menurut Ketua Komisi VIII DPR, Ashabul Kahfi, penundaan itu terjadi karena pihaknya memberikan kesempatan kepada Kemenag untuk melakukan negosiasi dengan penyedia fasilitas haji di Arab Saudi. Hal itu bertujuan agar tiga komponen biaya haji 2023 yaitu penginapan hotel, katering makanan dan masyair yang membengkak bisa ditekan.
“Ini kan bukan kebijakan murni dari Kemenag. Dia (Kemenag) tetap harus berkoordinasi dengan pihak penyedia, penyedia katering, tenda dan hotel,” kata Ashabul dalam konferensi pers di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (14/2/2023).
Dengan demikian, Ashabul mengatakan, Kemenag tidak bisa memutuskan komponen biaya haji malam ini. Kemenag butuh waktu untuk melakukan negosiasi dengan pihak di Arab Saudi.
“Makanya, kita beri waktu malam ini kepada mereka,” ujarnya.
Terkait angka untuk Bipih, menurutnya Komisi VIII dan Kemenag sudah mencapai titik maksimal yaitu Rp 90,2 juta. Dengan komposisi Rp49.812.700 (55,3 persen) ditanggung jemaah dan Rp 40.211.298 (44,7 persen) oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).
Namun, kata Ashabul, angka tersebut belum ditetapkan.
“Bipih ini yang akan dibayarkan oleh para jemaah itu Insya Allah di angka Rp 49 (juta) sejauh ini. Tapi belum menjadi ketetapan,” ungkapnya.
Sebelumnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengusulkan Bipih per jemaah tahun 2023 sebesar Rp98.893.909. Dari Rp 98,8 juta itu, setiap jemaah haji dibebani biaya sebesar Rp 69 juta atau 70 persennya. Sementara 30 persen sisanya ditanggung dana nilai manfaat sebesar Rp 29,7 juta.
Untuk itu, politisi PAN ini berharap pemerintah sudah mengkaji ulang komponen biaya haji. Dalam hal ini, Komisi VIII meminta pemerintah komunikasi dengan pihak-pihak yang terlibat dalam fasilitas penyelenggaraan haji di Arab Saudi.
“Yang pasti Insya Allah kami Komisi VIII punya komitmen memperjuangkan aspirasi masyarakat. Mudah-mudahan jemaah haji tahun ini yang berjumlah 221.000 yang sudah antre kurang lebih 10 tahun. Insya Allah semua bisa berangkat dengan biaya Bipih yang terjangkau,” pungkasnya. (Bie)
Sumber: kompas.com