Mentok, Jurnalbabel.com—Semangat para siswa SD Santa Maria Mentok tampak membara saat mereka mengunjungi Kelenteng Kongfukmiaw, sebuah cagar budaya bersejarah di Bangka Barat yang berdiri kokoh sejak tahun 1820. Kunjungan pada 22 April 2024 ini merupakan bagian dari kegiatan Ekskul Mandarin Club yang bertujuan untuk memperkenalkan budaya Tionghoa dan nilai-nilai sejarah yang terkandung di kelenteng tersebut.
Berada di antara hiruk pikuk Kota Mentok, Kelenteng Kongfukmiaw menyambut para siswa dengan arsitekturnya yang megah dan penuh warna. Dipandu oleh juru pelihara cagar budaya yang ramah, mereka diajak untuk menjelajahi setiap sudut kelenteng, mulai dari gerbang megah dengan ukiran naga yang meliuk indah hingga altar suci tempat para dewa-dewi dipuja.
Setiap langkah diiringi dengan penjelasan detail tentang sejarah dan makna di balik setiap ornamen dan relief yang menghiasi kelenteng. Juru pelihara dengan sabar menceritakan legenda-legenda Tionghoa yang terukir indah pada mural dan relief, membangkitkan imajinasi para siswa dan membawa mereka ke dalam dunia penuh misteri dan keajaiban.
Lebih dari sekadar mempelajari sejarah dan budaya Tionghoa, kunjungan ini juga menjadi momen untuk menumbuhkan rasa toleransi dan saling menghormati antar umat beragama. Kelenteng Kongfukmiaw yang berdiri berdampingan dengan Masjid Jami menjadi simbol harmoni dan keragaman budaya di Mentok.
Bagi para siswa, momen ini bukan hanya tentang belajar, tetapi juga tentang merasakan langsung kekayaan budaya dan sejarah yang terpancar dari Kelenteng Kongfukmiaw. Mereka terinspirasi oleh kisah-kisah leluhur Tionghoa yang penuh perjuangan dan nilai-nilai luhur yang diajarkan.
Kunjungan Ekskul Mandarin Club SD Santa Maria Mentok ke Kelenteng Kongfukmiaw menjadi bukti nyata bahwa pembelajaran tidak hanya terpaku pada buku teks, tetapi juga melalui pengalaman langsung yang bermakna. Diharapkan momen ini dapat menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap budaya bangsa dan mendorong para siswa untuk terus belajar dan menggali kekayaan sejarah Indonesia.
Kunjungan ke Kelenteng Kong Fuk Miaw Mentok ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru bagi para siswa SD Santa Maria Mentok, tetapi juga menumbuhkan rasa cinta budaya dan toleransi. Momen ini menjadi pengingat bahwa di balik perbedaan budaya dan agama, terdapat nilai-nilai universal yang dapat mempersatukan kita sebagai bangsa.
“Mari kita jadikan momen ini sebagai inspirasi untuk terus belajar, menghargai budaya, dan menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi dalam kehidupan bermasyarakat,” pungkas Miewien, juru pelihara cagar Kelenteng Kong Fuk Miaw Mentok. (Swt)
Reporter : Suwito