Jakarta, JurnalBabel.com – Nama Presiden Jokowi digadang-gadang bakal menggantikan Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar yang mundur tiba-tiba belum lama ini, kian mencuat. Pasalnya, beberapa petinggi partai berlambang pohon beringin itu sudah ada yang menyatakan terdapat peluang Jokowi menjabat sebagai Ketum Golkar.
Pakar komunikasi politik, Hendri Satrio, berpandangan sangat masuk akal mundurnya Airlangga Hartarto merupakan arah jalan penguasa untuk menguasai Golkar. Pasalnya, kata dia, Airlangga mundur sebagai Ketum karena ada orang diluar Golkar yang ingin masuk menjadi orang nomor 1 di partai yang berkantor di Kemanggisan, Jakarta Barat itu.
“Kalau memang sudah ada yang masuk masuk, Partai Golkar tinggal kita lihat saja, sekuat apa Partai Golkar hadapi keinginan orang luar masuk,” kata pria yang biasa disapa Hensat itu seperti dikutip dari video di akun instagramnya, Selasa (13/8/2024).
Seandainya arahnya di Golkar sudah akan ada pergantian kepemimpinan dan Jokowi masuk sebagai Ketum, kata Hensat, Jokowi tinggal mengakuinya. Sehingga, lanjut dia, selesai masalahnya dan tidak ada lagi misteri Airlangga mundur sebagai Ketum karena tersangkut kasus di Kejaksaan Agung.
“Menurut saya kalau Jokowi mau masuk, seberapa kuat Golkar menahan itu?” tegas Hensat.
Disatu sisi, dosen Universitas Paramadina ini menilai keputusan Airlangga mundur sebagai Ketum Golkar sudah tepat.
“Kalau kemudian tiba-tiba dia mengundurkan diri sulit buat saya menganggap bahwa tidak ada kekuatan mendesak itu (Jokowi masuk sebagai Ketum-red). Dan akhirnya terbuka ada kekuatan besar yang ingin masuk ke Golkar,” pungkasnya.
(Bie)