Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi VI DPR, Amin Ak, menyampaikan aspirasi serta masalah yang terjadi di daerah pemilihannya yakni Jawa Timur IV (Jember, Lumajang) dalam rapat kerja Komisi VI DPR dengan Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso terkait hasil panen/produksi petani dijual dibawah Harga Pokok Perjualan (HPP).
Amin mengatakan, dengan harga jual hasil produksi dibawah HPP, para petani cabe, wortel, tomat, membuang hasil produksinya.
Menurutnya, hal itu terus terjadi hingga saat ini, padahal dirinya sudah mengusulkan kepada pemerintah membuat index harga agar hasil produksi petani dapat jaminan dihargai diatas HPP.
Sebab itu, Amin Ak menyoroti program dari Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang menjanjikan penghasilan Rp 10 juta per bulan bagi generasi muda yang mau bergabung dalam program Petani Milenial.
Program untuk mendorong pemberdayaan generasi muda untuk terlibat dalam mendukung swasembada pangan, di klaim Mentan sebanyak 3.000 orang telah ikut dalam program Petani Milenial tersebut. 20.000 orang lainnya sudah mendaftar.
Menurut Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI ini, apabila apa yang terjadi di dapilnya tersebut terus terjadi dan tidak segera di atasi oleh pemerintah, maka program Mentan tersebut tidak diminati oleh generasi milenial.
“Ditengah tidak berminatnya generasi milenial, Gen Z ini untuk bertani, bahkan Menteri Pertanian memberikan insentif 3-4 juta misalnya kalau mereka bersedia bertani, kalau disini terus terjadi, tentu tidak ada yang berminat pak,” kata Amin Ak dalam raker tersebut di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (20/11/2024).
Lebih lanjut Amin berpendapat perlu langkah terobosan besar dari Kementerian Perdagangan agar masalah tersebut tidak terjadi serta berpihak pada rakyat kecil.
“Karena mereka orang-orang yang hidup bertani untuk memenuhi kebutuhan pokok. Ini real di dapil kita saksikan,” ungkapnya.
(Bie)