Jakarta, JurnalBabel.com – Kementerian Agama (Kemenag) menyatakan pemerintah Arab Saudi bersedia menambah alokasi kuota petugas haji RI dua kali lipat untuk penyelenggaraan ibadah haji tahun ini, 1446 hijriah/2025 masehi.
Semula kuota petugas haji adalah 2.210 orang atau 1 persen dari total kuota jemaah haji RI yakni 221.000. Kini, jumlah petugas haji itu naik jadi 2 persen dari kuota jemaah yakni 4.420 orang.
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi VIII DPR, Muhamnad Husni, mengusulkan penambahan tersebut diberikan kepada tenaga kesehatan. Pasalnya, kata Husni, pada penyelenggaraan ibadah haji tahun lalu, petugas haji dari tenaga kesehatan mengalami kekurangan dalam melayani jemaah haji Indonesia di Arab Saudi.
“Izin pak Dirjen (Direktur Jenderal Penyelenggara Ibadah Haji dan Umrah Kemenag), kalau boleh memberikan masukan. Kalau boleh sebagian besar diberikan kepada tenaga kesehatan. Yang lalu (tahun 2024) tiga orang, tetap kurang pak,” kata Husni dalam rapat kerja Komisi VIII DPR dengan Kemenag serta pihak terkait pembahasan persiapan pengawasan penyelenggaran ibadah haji tahun 2025, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (17/4/2025).
Lebih lanjut Husni mengatakan, penambahan kuota diberikan pada tenaga kesehatan ini bukan untuk mengatasi adanya permainan dalam persyaratan kesehatan bagi jemaah untuk diberangkatkan ibadah haji. Melainkan, ungkap dia, untuk menangani para jemaah yang lebih mengutamakan pahala ibadah di tanah suci Mekkah dibandingkan sisi kesehatan.
“Kita bisa lihat rata-rata pak Dirjen PHU, pengalaman lah kita. Kalau dia (jemaah) satu hari bisa ke Masjidil Haram 5 kali, dia hitung terus 1 kali 100 ribu (pahala), lima kali 500 ribu (pahala). Yang dia hitung pahalanya, mereka jarang menghitung tentang bagaimana kondisi droop kesehatannya. Apalagi setahu saya, tahun ini cuaca lebih panas daripada tahun lalu,” ungkap Husni.
Politisi Partai Gerindra ini mengharapkan, usulannya tersebut dipenuhi oleh Kemenag.
“Ini Kepala Pusat Kesehatan Haji. Sebetulnya yang saya omongin ini titipan dari Komisi IX (Komisi IX DPR yang membidangi masalah kesehatan). Mudah-mudahan bisa ditanggapi baik oleh pak Dirjen,” pungkas legislator asal dapil Sumatera Utara ini.
(Bie)