Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi IV DPR, Bambang Purwanto, menilai pernyataan Presiden Prabowo Subianto soal potensi Indonesia untuk ekspor komoditas buah-buahan dan perikanan ke Australia menjadi tamparan keras terhadap kinerja Kementerian terkait.
“Pernyataan Presiden terkait produk buah dan ikan bisa tembus ke Australia merupakan tamparan keras terhadap kinerja Kementerian, karena terkait dengan produksi dan pemasaran cukup di tataran Kementerian,” kata Bambang Purwanto kepada wartawan, Ahad (25/5/2025).
Ia menyayangkan hal itu lantaran urusan kebijakan dan operasional soal produksi pertanian sampai harus dipikirkan oleh Presiden Prabowo. Ditegaskannya, hal ini akibat tidak berjalannya jangkauan pemasaran dari kementerian terkait.
“Presiden melihat bahwa produksi buah dan ikan cukup banyak, tetapi pasar hanya dalam negeri, sehingga tidak merangsang petani untuk mengembangkan usaha taninya. Baik petani horti maupun ikan,” tegasnya.
“Seperti Jepang ternyata juga impor mangga, ikan dari Indonesia. Info seperti ini tidak sampai ke petani. Coba kalau sampai ke petani, tentu akan menambah gairah petani untuk memproduksi,” sambungnya.
Dengan demikian, politisi Partai Demokrat ini berharap Kementerian Pertanian dan Perdagangan dapat mencari informasi pasar luar negeri hingga memberikan rekomendasi untuk produk yang diinginkan para petani di tanah air.
“Sehingga bisa menyiapkan produk pertanian sesuai permintaan pasar dan bagaimana mengemasnya perlu pembinaan ke petani,” pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengatakan Indonesia sedang mengincar pasar Australia untuk mengekspor komoditas buah-buahan dan perikanan.
Hal ini diungkapkan Prabowo di depan PM Australia Anthony Albanese saat melakukan pertemuan bilateral di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, Indonesia akan meningkatkan produksi petani dan UMKM untuk mewujudkan hal tersebut. Bahkan dia mengundang Australia untuk ikut terlibat dalam pembinaan petani dan juga nelayan di Indonesia.
Saat ini Indonesia sedang memenuhi standardisasi produk buah-buahan dan perikanan untuk bisa diekspor ke pasar Australia.