Babel Sumbang 40% Lada di Indonesia
PANGKALAN BARU, JURNALBABEL.COM– Untuk kali kedua Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menjadi tuan rumah dalam peringatan hari lada yang digelar di Ballroom Restaurand Gale-gale Pangkalan Baru, Kamis (22/11/2018). Sebelumnya, pada 2017, peringatan hari lada juga dilakukan di Babel.
Momentum pepper day atau hari lada 2018 menjadi kesempatan interaksi antar berbagai stakeholder terkait untuk semakin memperkuat sektor lada di Babel dan Indonesia.
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman menyebut, lada merupakan komoditas utama Babel sekaligus saat ini sebagai penopang transformasi bidang pertambangan ke sektor pariwisata.
“Karena itu, pemerintah terus melakukan berbagai upaya dalam rangka meningkatkan produksi lada ini, salah satunya adalah melalui program resi gudang, pendampingan cara tanam lada yang baik dan benar, hingga pemasaran,” kata Erzaldi dalam sambutannya ketika membuka Seminar Nasional dengan tema “Kolaborasi menuju Lada Indonesia yang Berdaya Saing”, pagi tadi.
Mantan Bupati Bangka Tengah dua periode itu tak menampik terkait persoalan harga yang kerap berfluktuasi, tetapi ia berharap para petani terus meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi lada, sehingga walaupun harga fluktuatif petani tetap mendapatkan untung.
“Kita dampingi dan bimbing petani lada kita agar produksinya meningkat, dan salah satu targetnya adalah mencapai produksi di atas negara – negara tetangga, yaitu 3 ton/hektar per tahun,” ujar Gubernur.
Gubernur Erzaldi Rosman berharap, pepper day/hari lada 2018 ini dapat menghasilkan usulan yang membuahkan kebijakan pro petani, pro kepada eksportir lada dan pro kepada komoditi lada, sehingga dapat mengembalikan kejayaan lada dan memberikan manfaat kepada masyarakat dunia.
Pernyataan senada disampaikan Staf Ahli Bidang Hubungan Internasional Kementerian Perdagangan RI, Dody Edward. Menurutnya, peringatan hari lada 2018 diharapkan menjadi forum interaksi antar pemangku kepentingan dalam upaya memperkuat keberlangsungan sektor lada di Indonesia.
“Babel ini merupakan tahun kedua sebagai tuan rumah hari lada. Ini menujukan komitmen pemerintah terhadap keberlangsungan sektor lada di tanah air,” imbuh Dody.
Menurutnya, Indonesia merupakan penghasil lada terbesar kedua di dunia setelah Vietnam, dengan pangsa pasar 18% dari total produksi dunia pada 2016. Provinsi Bangka Belitung menyumbang 40% lada di Indonesia.
“Kementerian Perdagangan mendukung sekali Babel ini sebagai Provinsi Lada Indonesia karena sentra produksi lada Indonesia 40% dipenuhi dari Babel,” akunya.
Untuk itu, pada hari lada tahun ini, pihaknya mengambil tema Kolaborasi menuju lada Indonesia yang berdaya saing, dengan pengembangan sektor lada dari hulu hingga ke hilir.
“Sebagai komoditas dengan elastisitas harga rentan berfluktuasi, upaya mendorong konsumsi domestik di negara produsen menjadi salah satu cara meningkatkan permintaan lada sehingga dapat pula mendorong naiknya harga lada,” tutup dia.