Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi XII DPR Fraksi PKB, Dipo Nusantara Pua Upa, menyoroti fenomena lama kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dipo mengatakan, beberapa bulan lalu hingga saat ini kelangkaan BBM di Flores masih terjadi. Masyarakat setempat pun sudah melaporkan secara resmi ke pihak terkait atas masalah itu.
Menurut legislator asal dapil NTT ini, masyarakat sudah bosan dengan alasan-alasan yang dibuat oleh pejabat terkait, seperti kapal pengangkut BBM rusak dan lainnya.
Apalagi, lanjut Dipo, kilang minyak Pertamina di NTT sudah lama ada, sedangkan pengguna kendaraan disana semakin banyak. Belum lagi, disana ada rencana penambahan tempat penyimpanan BBM baru.
“Jadi maksud saya perlu dipikiran untuk pembangunan kilang baru,” kata Dipo dalam rapat dengar pendapat Komisi XII DPR dengan Kementerian ESDM dan Dirut PT Pertamina Patra Niaga, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (1/10/2025).
Dipo mengungkapkan, kilang minyak Pertamina saat ini hanya ada di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat. Lalu di Kabupaten Manggarai, Maumere dan kilang minyak kecil di Kabupaten Ende.
Khusus di Ende, kata Dipo, apabila kapal pengangkut BBM telah satu hari melakukan pengiriman, maka terjadi kelangkaan BBM.
“Ini citra pemerintah sangat jelek disana (Ende). Untuk urusi kaya gini saja tidak bisa, apalagi urusi yang lain,” ungkap Dipo.
Dipo menegaskan, masalah tersebut harus menjadi perhatian serius Pertamina dan Dirjen Migas Kementerian ESDM. Pasalnya, kata Dipo, sudah puluhan tahun tidak ada penambahan kilang minyak di NTT.
“Jadi saya berharap, sama dengan Papua juga. Jangan semua konsen di Jawa, sedangkan kita di wilayah Timur sana kurang mendapatkan perhatian,” pungkas Dipo.