JurnalBabel.com — Anggota DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dari Dapil Jawa Timur IV (Kabupaten Jember dan Lumajang), Amin Ak, melakukan kunjungan ke Sekolah Luar Biasa (SLB) Harapan Pelangi di Kecamatan Kalisat, Kabupaten Jember, Senin (13/10/2025).
Sekolah yang menjadi tempat belajar bagi 55 siswa penyandang disabilitas—meliputi tuna rungu, tuna netra, tuna wicara, dan autisme—itu menjadi salah satu lembaga pendidikan inklusif yang aktif mendidik anak-anak berkebutuhan khusus agar mandiri dan percaya diri.
Kunjungan Amin kali ini juga sekaligus untuk meninjau ruang kelas baru yang dibangun melalui dana Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dari Semen Indonesia, yang berhasil diadvokasi olehnya untuk mendukung peningkatan sarana pendidikan inklusif di daerah.
“Sekolah Luar Biasa memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk kemandirian anak-anak penyandang disabilitas. Mereka bukan hanya dididik secara akademis, tetapi juga diajarkan keterampilan hidup agar bisa berdaya dan menjadi bagian aktif dari masyarakat,” ujar Amin di sela kunjungan.
Politisi PKS tersebut menegaskan bahwa keberadaan SLB seperti Harapan Pelangi sangat berkontribusi dalam membangun masyarakat yang inklusif dan toleran, serta menumbuhkan sikap saling menghargai perbedaan di lingkungan sosial.
“Keberhasilan SLB bukan hanya diukur dari prestasi akademik siswanya, tetapi juga dari seberapa jauh masyarakat bisa belajar untuk menerima dan menghargai penyandang disabilitas,” tambahnya.
Dalam kunjungan tersebut, Amin Ak juga berdialog langsung dengan siswa-siswi disabilitas, dibantu oleh guru sebagai penerjemah bahasa isyarat. Ia mengaku terkesan dengan semangat belajar para siswa yang penuh antusiasme dan percaya diri.
Beberapa siswa bahkan diketahui berprestasi dalam bidang olahraga, menjuarai kompetisi di tingkat kabupaten, provinsi, hingga nasional.
Amin pun memberikan apresiasi kepada para guru dan tenaga pendidik di SLB Harapan Pelangi yang dengan penuh dedikasi mendampingi siswa berkebutuhan khusus.
“Guru-guru di SLB adalah pahlawan pendidikan sesungguhnya. Mereka bekerja dengan hati dan kesabaran luar biasa, memastikan setiap anak mendapat kesempatan belajar sesuai potensinya,” ungkapnya.
Amin berharap agar pemerintah dan perusahaan-perusahaan BUMN maupun swasta semakin aktif mendukung program pendidikan inklusif melalui skema TJSL atau CSR, sehingga anak-anak disabilitas di seluruh Indonesia bisa mendapatkan akses pendidikan yang layak dan setara.