Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Demokrat Santoso meminta Kepolisian Indonesia (Polri) tidak menyalahgunakan kekuasaan atau abuse of power dalam melakukan penindakan dalam upaya penanganan pencegahan virus corona atau Covid-19 kepada masyarakat.
Pasalnya, legislator dari daerah pemilihan DKI Jakarta ini mendapat informasi bahwa di Bali ada seorang pengacara yang ditangkap pihak Kepolisian karena memberitakan pemerintah kurang maksimal dalam penanganan Covid-19.
Seharusnya kata Santoso Polri kedepankan sisi humanisme dalam menindak masyarakat. “Gak boleh dong begitu. Itulah tidak kedepankan humanisme, sama dengan jangan abuse of power juga,” kata Santoso saat dihubungi, Rabu (1/4/2020).
Meski demikian, Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR ini menilai Polri juga sudah melakukan hal positif dalam rangka penanganan Covid-19. Padahal Polri tidak ada anggaran untuk Covid-19.
“Biaya tidak ada, tetap dapat bekerja. Info yang saya dapat dari biaya terduga anggota Polri yang digunakan untuk penanganan Covid-19 ini,” ungkap mantan anggota DPRD DKI Jakarta ini mengakhiri.
Sebelumnya, Kapolri Idham Azis dalam rapat kerja bersama Komisi III DPR di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (31/3/2020), menyatakan berkaitan dengan pembubaran kerumunan, jajarannya mengedepankan lebih dahulu upaya preventif disertai tindakan humanis. Hingga kini belum ada masyarakat yang dikenakan berat hukum akibat pembubaran tersebut.
“Karena masyarakat di indonesia ini masih patuh terhadap imbauan Polri, bila dibandingkan dengan negara-negara lain yang polisinya sudah menggunakan penegakan hukum lebih keras,” ujar Idham.
Sanksi pidana yang dikenakan terhadap pelanggar maklumat yakni Pasal 14 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular; Pasal 93 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan; Pasal 212, Pasal 214 ayat (1) dan 2, Pasal 216, dan Pasal 218 KUHP.
Idham menyatakan hingga kini tidak terjadi kasus penjarahan lantaran pandemik Covid-19 di Indonesia. (Bie)
Editor: Bobby