Jakarta, JurnalBabel.com – Pemerintah baru akan menghapus bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Premium secara bertahap pada Januari 2021. Namun, saat ini BBM Premium sudah langka di stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) di sejumlah daerah, terutama di DKI Jakarta.
Anggota Komisi Energi DPR (Komisi VII), Abdul Wahid, mengungkapkan beberapa hal yang menjadi penyebab hal di atas terjadi. Pertama, BBM Premium adalah BBM bersubsidi. Menurut dia, BBM Premium ini dibatasi dengan kouta permakaian berkala
“Mungkin juga itu diakibatkan oleh koutanya sudah habis. Sering kali koutanya habis belum waktunya, karena subsidi tentu di beri jangka waktu,” kata Abdul Wahid saat dihubungi, Minggu (22/11/2020).
Lebih lanjut politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini juga mengungkapkan kuota BBM subsidi sudah habis sebelum akhir tahun atau sebelumnya waktunya, bukan hanya terjadi pada tahun ini saja.
“Mungkin juga karena ini sudah akhir tahun, sudah bulan 11. Beberapa tahun yang lalu ada yang habis bulan Oktober,” ungkapnya.
Menurut Abdul Wahid, kuota BBM bersubsidi sudah habis sebelum waktunya ini tidak melanggar aturan. Yang melanggar aturan sekaligus menjadi penyebab kedua BBM Premium langka saat ini, sebut dia, adanya oknum SPBU yang nakal menjual BBM bersubsidi ke industri.
“Jika ada pihak yang menjual ke industri itu namanya pelanggaran. Sanksinya bisa dipidana,” jelasnya.
Untuk mengatasi masalah tersebut, legislator asal Riau ini meminta pemerintah memperketat pengawasan penyaluran BBM bersubsidi dan menambah koutanya. (Bie)