Jakarta, JurnalBabel.com – Komisi III DPR melakukan kunjungan kerja spesifik ke Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (4/12/2020). Mereka menggelar pertemuan dengan jajaran dari Polda Riau, Kanwil Kemenkumham Provinsi Riau dan juga Kejati Riau.
Kegiatan pertemuan dipusatkan di Kantor Kejati Riau, di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Pekanbaru. Ada sekitar 11 orang anggota dewan dari pusat yang hadir. Rombongan diketuai oleh Wakil Ketua Komisi III DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional (FPAN) Pangeran Khairul Saleh.
Khairul Saleh menyebutkan ada beberapa temuan yang disampaikan pihaknya dalam pertemuan ini. Pertama terkait kasus dugaan korupsi bantuan sosial (bansos) di Kabupaten Siak.
“Kami pertanyakan kasus bansos Rp57,6 miliar di Kabupaten Siak. Ini kasusnya kami berharap tidak berhenti dan bisa ditetapkan siapa tersangkanya,” kata Khairul Saleh dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (5/12/2020).
Untuk diketahui, kasus ini ditangani oleh jaksa Pidana Khusus (Pidsus) Kejati Riau. Kasus ini sudah masuk tahap penyidikan. Kendati begitu, Khairul Saleh menyerahkan untuk penanganan perkaranya kepada Kepala Kejati Riau, Mia Amiati selaku pimpinan Korps Adhyaksa di Riau.
Temuan kedua, Khairul Saleh menyebut ada sekitar 500 tahanan diduga terlibat peredaran narkoba di Lapas. Hanya saja, legislator asal Kalimantan Selatan ini belum mendapat data pasti di kabupaten mana saja warga binaan itu.
“Jawabannya (dari Kanwil) masih belum jelas, masih tanda tanya,” ujarnya.
Sebagai informasi, hampir sebagian kasus peredaran narkoba di Riau, baik itu yang terungkap oleh jajaran Polda dan Badan Narkotika Nasional Provinsi Riau, dikendalikan di balik jeruji besi. Kasus yang terakhir melibatkan warga binaan di Lapas Pekanbaru, Armen.
Armen sudah menjadi tahanan BNN Riau setelah dijemput penyidik ke Lapas Pekanbaru. Dia diduga menjadi dalang peredaran 6 ribu butir pil ekstasi tujuan Sulawesi Selatan dari Pekanbaru.
Ribuan ekstasi terbungkus empat plastik besar itu dikirim David Fernando melalui jasa ekspedisi. Ribuan ekstasi itu diselipkan ke bawah mesin kasir elektronik melalui kargo Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.
(Bie)