Jakarta, Jurnalbabel.com–Kemampuan berbicara di depan public menjadi penting bagi seorang guru dalam mentransfer ilmu pengetahuan kepada para siswa-siswinya. Namun demikian berbicara di depan public secara lisan membutuhkan seni berkomunikasi tersendiri, hal ini terkait dengan ruang lingkup dan teknik public speaking itu sendiri.
Menyadari kebutuhan tersebut Biro Hubungan Masyarakat Universitas Mercu Buana, dalam rangkaian Festival UMB ke-14, menggelar acara Pelatihan Dasar Kompentensi Public Speaking Bagi Guru, sebagai bentuk Tri Dharma Perguruan Tinggi. Sebagai kampus yang telah memiliki Akreditasi Unggul dari BAN-PT, UMB berkewajiban melakukan bentuk Pengabdian kepada Masyarakat.
Acara pelatihan digelar Jum’at (9/9) pekan lalu secara daring dengan menggunakan aplikasi zoom ikuti oleh para guru sekolah menengah pertama dan atas dari berbagai kota di Indonesia. Setiap peserta yang mengikut acara ini mendapatkan e-certificate dari panitia.
“Kami membatasi peserta acara pelatihan ini hanya limapuluh orang guru, karena saya mengharapkan mereka langsung melakukan praktik public speaking,” terang Riki Arswendi, M. Ikom, Kabiro Humas UMB yang juga pengajar matakuliah Public Speaking.
Materi yang diajarkan dalam pelatihan tersebut tidak hanya meliputi praktik master of ceremony, news anchor, announcer, presenter, dan lain-lain. “Para peserta lebih banyak tertarik untuk mempelajari teknik master of ceremony. Mungkin karena hal ini related dengan aktivitas mereka di sekolah masing-masing,” sambung Riki.
Surahman Raja, Spd., Guru SMPN15 pulau Morotai, Maluku Utara, mengaku senang mengikuti acara pelatihan ini meskipun dilakukan secara daring. “Saya berkesempatan untuk belajar menjadi MC dengan melakukan praktik secara langsung, dan mendapat bimbingan dari seorang dosen sekaligus praktisi,” ungkapnya. (red)
Peliput : Dudi Hartono