Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi III DPR, Supriansa, meminta TNI-Polri bertindak tegas menangani Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang melepas tembakan dari dalam hutan hingga membuat ratusan warga Oksibil mengungsi. Sebab, penembakan warga oleh KKB bakal terus terjadi jika tidak ada tindakan tegas.
“Jika dibiarkan terus begitu maka tidak ada ujung pangkalnya penembakan terus bisa terjadi. Yang ada hanya istirahat sejenak lalu terjadi lagi penembakan,” kata Supriansa kepada wartawan, kemarin.
“Saya tidak ingin berspekulasi terkait dugaan KKB yang melakukan penembakan terhadap warga tanpa motif. Tapi saya hanya ingin mengatakan bahwa tindakan penembakan itu terjadi di wilayah hukum Indonesia maka sebaiknya penegakan hukum harus ditegakkan terhadap para pelaku penembakan,” sambungnya.
Dia menyebut ada dua pilihan yang bisa dilakukan dalam menghadapi KKB. Pertama, negosiasi dan kedua tindakan tegas.
“Saya kira pemerintah dalam hal ini Polri dan TNI sudah waktunya melakukan negosiasi dan atau melakukan tindakan tegas kepada pelaku penembakan,” ujarnya.
Politisi Partai Golkar ini khawatir kehidupan masyarakat di Papua tidak tenang jika peristiwa penembakan terus terjadi. Dia mendesak kekerasan segera dihentikan.
“Karena kalau dibiarkan begitu maka keadaan masyarakat disana tidak tenang. Kasihan mereka jika tidak ada upaya untuk menghentikan tindakan kekerasan itu,” tegasnya.
Sebanyak 150 wanita dan anak-anak mengungsi dari Distrik Oksibil Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan. Warga takut karena teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB) kerap melepaskan tembakan dari dalam hutan pada malam hari.
“Mereka (KKB) itu melepaskan tembakan dari arah hutan,” ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo, Jumat (13/1/2023).
Dia mengatakan tembakan itu terjadi hampir setiap malam sejak awal 2023. Warga takut menjadi korban tembakan yang kerap dilepaskan KKB dari arah hutan.
“Hanya tadi malam saja yang mereka (KKB) tidak melakukan aksi penembakan,” kata Benny.
Saat ditanya apakah tembakan itu dilepaskan ke arah permukiman, Benny mengaku belum mengetahuinya. (Bie)
Sumber: detik.com