Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Demokrat Santoso menyatakan dampak dari pandemi Covid-19 bisa berujung pada kerusuhan akibat kehidupan yang semakin sulit namun bantuan dari pemerintah tak kunjung datang.
Sebelumnya, indikasi menuju tindakan anarkis sudah diminta oleh Komisi Untuk Orang Hilang Dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) agar kepolisian menjelaskan maksud dari wacana kelompok Anarko Sindikalis akan menjarah Pulau Jawa yang batal terjadi pada 18 April 2020.
Namun Santoso mengatakan indikasi terjadinya kerusuhan tersebut tidak ada. “Nggak ada,” kata Santoso melanjutkan masyarakat belum mendapatkan bantuan karena saat ini distribusikan oleh pemerintah daerah.
“Sedang berjalan. Sekarang kan pemerintah daerah, mungkin pusat karena ini terkait dengan distribusi secara nasional, mungkin srdang dipikirkan distribusinya,” jelasnya.
Legislator dari daerah pemilihan DKI Jakarta ini sepakat dan mengapresiasi tindakan yang diambil oleh pihal kepolisian dengan nampak orang-orang yang ingin buat keonaran ditengah pandemi Covid-19. Pasalnya, apabila itu terjadi maka yang menjadi korban justru rakyat kecil.
“Saya minta polisi bertindak tegas, cepat, tapi bagi yang benar-benar melanggar instabilitas di Indonesia,” ujarnya.
Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR ini mengecualikan polisi tidak perlu menindak masyarakat yang hanya keluar rumah karena ada keperluan sesuai dan tidak melanggar ketentuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) seperti di DKI Jakarta. Misalnya, memakai masker, sarung tangan, jaga jarak sosial dan lainnya.
“Kalau cuma keluar untuk beli sesuatu, punya keperluan yang tidak bisa ditunda, tidak melanggar PSBB tidak usah ditangkap lah,” pungkasnya. (Bie)
Editor: Bobby