Jakarta, JurnalBabel.com – Kenaikan harga beras dan komoditas pangan lainnya sudah terjadi sejak awal September 2023, dengan rata-rata kenaikan sebesar 15 persen.
Menurut Anggota Komisi IV DPR, Azikin Solthan, pergeseran musim tanam dan panen yang diakibatkan El nino masih menjadi salah satu faktor kenaikan harga komoditas pangan seperti beras, cabai, telur ayam hingga daging mengalami kenaikan.
“Ini kan sudah dikemukakan bahwa salah satu pengaruh naiknya harga pangan, khususnya beras itu karena pengaruh El nino. Banyak irigasi tersier sekunder tidak punya air lagi karena kekeringan. Inilah salah satu penyebab, sehingga harga beras itu naik,” kata Azikin dikutip dari video akun youtube tvparlemen, Senin (18/3/2024).
Lebih lanjut politisi Partai Gerindra ini mengatakan, pemerintah sudah melakukan langkah-langkah strategis dalam mengatasi kenaikan harga tersebut.
Ia menyebut langkah pemerintah antara lain operasi pasar dan lainnya. Sebab itu, ia meminta masyarakat agar tetap tenang. Menginga stok pangan nasional Indonesia masih aman.
“Jadi saya harapkan bahwa masyarakat harus tenang menghadapi kondisi-kondisi tersebut. Jangan panik. Kalau ada hal-hal yang perlu kita pertanyakan, kita pertanyakan kepada pemerintah secara berjenjang. Ada pemerintah desa, kecamatan dan seterusnya,” pungkas legislator asal dapil Sulawesi Selatan itu.
Sekedar informasi, untuk stabilkan harga beras, pemerintah telah membuka impor beras sebanyak 3 juta ton pada 2023 dan 443 ribu ton pada awal 2024.
Tidak hanya itu, pemerintah juga telah memberikan bantuan sosial berupa bahan pangan kepada masyarakat kalangan menengah kebawah. (Bie)