Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi IV DPR, Azikin Solthan, meminta kepada Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian untuk menyalurkan alat mesin pertanian (Alsintan) berstandar Nasional Indonesia (SNI).
Dia mengatakan, Kementan saat ini terus berupaya mendorong peningkatan produksi pertanian dengan menyalurkan Alsintan di berbagai daerah di Indonesia. Sayangnya, dalam penggunaannya, banyak Alsintan yang terbengkalai karena mengalami kerusakan.
“Pada 2020, BSN telah menerapkan SNI untuk industri Alsintan,” kata Azikin dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan eselon I Kementan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/6/2021).
Politisi Partai Gerindra ini juga menanyakan kepada Dirjen PSP yang melakukan kegiatan penyediaan Alsintan telah menjamin dapat mengurangi kerusakan pada alsintan yang tersebar di Indonesia.
“Apakah Dirjen PSP yang menjalani kegiatan penyediaan alsintan memiliki tindakan dan jaminan tersendiri yang dapat membantu mengurangi masalah kerusakan pada alsintan yang dimiliki oleh para petani?,” tanya dia.
Azikin mengingatkan agar Kementan melakukan upaya pendampingan, penyuluhan, maupun sosialisasi kepada petani dan pemangku kepentingan lainnya. Kepentingan itu terkait dengan program dan kegiatan, penerapan inovasi dan teknologi pertanian.
“Ini dalam rangka peningkatan kapasitas SDM pertanian oleh sebab itu sekretariat jenderal harus dapat meningkatkan anggaran sosialisasi sehingga semua informasi pertanian akan sampai kepada petani,” jelasnya.
Mantan Bupati Bantaeng ini juga mempertanyakan tentang strategi pengembangan hortikultura yang telah disampaikan Ditjen Hortikultura.
Dia berharap, strategi yang diungkapkan oleh Dirjen Hortikultura itu bisa menjamin atas kualitas sarana produksi pertanian, ketersediaan maupun harga.
“Apakah strategi ini bisa menjamin?,” katanya.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IV DPR RI awal minggu ini menyebutkan Kementerian Pertanian tengah mengembangkan upaya pemulihan ekonomi nasional. Program ini bertemakan Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural.
Upaya pemulihan ini dilandaskan pada prioritas nasional yakni memperkuat ketahanan ekonomi; peningkatan ketersediaan, akses dan kualitas konsumsi pangan serta peningkatan nilai tambah lapangan kerja dan investasi sektor riil dan industrialisasi.
“Hal ini dilandasi atas lima program Kementam yakni program ketersediaan, akese dan konsumsi pangan; program nilai tambah dan daya saing industri; program riset dan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi; program pendidikan dan pelathan vokasi serta program dukungan manajemen,” papar Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, Kasdi Subagyono, akhir pekan lalu. (Bie)