JurnalBabel.com – Pemerintah sudah mematok angka stunting di Indonesia bisa diturunkan sampai ke angka 14 Persen pada 2024. Sementara saat ini stunting Indonesia masih bertengger pada level 21,6 persen.
“Artinya, capaian ini masih lebih tinggi dari ketentuan WHO, di mana jumlah anak stunting di setiap negara tidak boleh melampaui ambang batas 20 persen,” kata Anggota Komisi IX DPR Anas Thahir seperti dilansir dari beritamoneter.com, Minggu (16/4/2023).
Legislator dari Dapil Jawa Timur III itu mendesak pemerintah masih harus bekerja sangat keras agar dalam satu tahun ke depan, jumlah anak stunting di Indonesia bisa turun hingga 7 persen lagi. Tentu ini bukan pekerjaan mudah.
“Karena itu, perlu keterlibatan semua pihak, termasuk masyarakat, para orang tua, para calon pengantin, anak-anak remaja. Pokoknya semua pihak harus ikut ambil bagian untuk mendukung program ini sesuai kapasitas dan posisi masing-masing,” ujarnya.
Politisi PPP itu mengingatkan pemerintah harus benar-benar mencermati setiap faktor yang memiliki potensi penyebab risiko bertambahnya angka stunting, dan setiap faktor harus di atasi dengan serius.
“Mulai dari perbaikan gizi, sosialisasi gerakan masyarakat hidup sehat, konsultasi kesehatan keluarga bagi setiap calon pangantin, sampai pencegahan pernikahan usia dini yang di beberapa daerah jumlahnya masih cukup tinggi,” paparnya.
Anggota Komisi IX DPR ini menilai Indonesia sedang bersiap-siap menghadapi periode Indonesia emas di mana negara akan genap berusia satu abad pada tahun 2045.
“Pada saat itu kita meyakini indonesia sudah mampu menempatkan diri sebagai negara besar dan maju sekaligus sudah bisa berjajar setara dengan negara-negara besar lainnya,” katanya.
Menurut Anas, impian ini akan sulit terwujud jika Indonesia gagal menekan angka stunting ke level yang rendah. Bahkan Indonesia juga tidak akan sanggup berkompetisi dengan negara-negara lain jika jumlah bayi stunting masih tinggi.
“Untuk itu program penurunan stunting yang sekarang dikomandani BKKBN ini harus benar-benar bisa mencapai target dan jangan sampai gagal,” pungkasnya.
(Bie)