Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi IX DPR, Wenny Haryanto, menyampaikan beberapa program mitra kerja Komisi IX DPR yakni Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.
Hal itu disampaikan legislator asal Jawa Barat VI (Kota Depok, Kota Bekasi) tersebut saat memberikan sambutan dalam sosialisasi program peningkatan kualitas kesehatan lingkungan berkerjasama dengan Kemenkes di Gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI) Depok, Jawa Barat, Senin (26/6/2023).
Pertama, program Balai Latihan Kerja atau BLK oleh Kemnaker. Wenny mengatakan, program tersebut memiliki nominal sebesar Rp750 juta. Dengan syarat suatu wilayah harus memiliki Pondok Pesantren.
“Jadi santri, santriwati dan masyarakat bisa belajar di BLK secara gratis,” kata Wenny Haryanto.
Lebih lanjut Wenny menyontohkan BLK yang bisa diberikan kepada masyarakat seperti BLK bahasa. Baik itu bahasa Mandarin, Jepang, Arab, Jepang, Korea dan lainnya. Kemampuan berbahasa asing ini, kata dia, nantinya bisa dipergunakan masyarakat untuk bekerja di luar negeri.
“Orang Depok ini pada jago kandang, tidak mau bekerja di luar negeri. Padahal tidak ada yang salah pergi/bekerja keluar negeri,” ungkapnya.
“Di Jepang dibutukan sekalian tenaga orang Indonesia, seperti perawat bayi, lansia, ART, dan gajinya lebih besar dari Indonesia,” sambungnya.
Kedua, program padat karya Kemnaker sebesar Rp100 juta. Wenny mengatakan program itu memiliki syarat harus ada yayasan ditempat proyek itu dibangun.
“Program itu bisa buat jalan lingkungan, pembangunan MCK dan lainnya,” ujarnya.
Ketiga, program Tenaga Kerja Mandiri Lanjutan atau (TKM) oleh Kemnakes dengan total anggaran Rp20 Juta yang diberikan gratis oleh pemerintah dibuktikan dengan adanya kegiatan usaha.
Keempat, TKM oleh Kemenkes sebesar Rp100 juta kepada lembaga keagamaan.
“Itu bisa buat dapur umum,” pungkas politisi Partai Golkar ini.
(Bie)