Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi VII DPR, Sartono Hutomo, menyoroti hasil riset terbaru Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) soal minyak goreng seiring naiknya harga minyak, terjadi perubahan perilaku konsumsi pada konsumen Indonesia.
Hal itu tercantum dalam laporan riset berjudul ‘Perubahan Perilaku Konsumen Sebelum dan Setelah Dicabutnya Subsidi Minyak Goreng Sawit’.
Minyak goreng itu dapat mempengaruhi perekonomian ketika terjadi kelangkaan. Menurut riset tersebut, konsumsi nasional minyak goreng sawit di Indonesia periode 2015-2021 tercatat terus mengalami peningkatan.
Namun, saat harga minyak goreng naik, masyarakat mengurangi konsumsi dengan mengubah metode masak menjadi merebus, mengukus, atau memanggang.
Di sisi lain, ada masyarakat yang menggunakan minyak goreng meski harga mahal. Tak cuma itu, banyak masyarakat yang beralih ke minyak goreng nonsawit, seperti minyak kanola, kedelai, jagung, dan bunga matahari hingga membuat minyak kelapa sendiri.
Kemudian masyarakat juga mengurangi pembelian minyak goreng dengan cara menggunakan berulang kali.
Ada beberapa merek yang paling banyak dicari, seperti Bimoli, Sunco, Sania, dan Tropical. Masyarakat dalam mengkonsumsi minyak sawit memperhatikan kualitas, harga, dan aksesibilitas.
Harga yang bisa diterima oleh masyarakat di kisaran Rp 15 ribu hingga Rp 19.200 per liter.
Sartono menilai hasil riset tersebut terlalu kecil untuk lembaga sebesar BRIN. Seharusnya, kata dia, BRIN menggelar penelitian dan pengembangan soal alternatif pengganti minyak goreng. Terutama minyak goreng yang lebih sehat dan terjangkau.
“Terlepas dari hasil riset penelitian BRIN tersebut terlalu kecil untuk lembaga sebesar BRIN. Seharusnya BRIN mengadakan penelitian pengembangan apa sebagai pengganti minyak goreng yang lebih sehat dan terjangkau oleh masyarakat,” kata Sartono saat dihubungi, Jumat (29/7/3022).
Politisi Partai Demokrat ini mengatakan semua elemen bangsa memiliki harapan yang besar kepada lembaga BRIN. Menurutnya, BRIN perlu mampu mengakselerasi perkembangan dan kemajuan bangsa.
“Semua elemen bangsa punya harapan yang besar kepada BRIN agar mampu menjadi lembaga yang mampu mengakselerasi perkembangan dan kemajuan bangsa kita ini,” ujarnya.
(Bie)