Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi XI DPR, Zulfikar Arse Sadikin, menyoroti pangsa layanan syariah di pasar perbankan Indonesia yang secara keseluruhan masih stagnan.
Berdasarkan data yang ia miliki, pangsa layanan syariah di pasar perbankan Indonesia masih kurang dari 7 persen selama beberapa tahun terakhir. Padahal, lanjut dia, pangsa pasar syariah di Malaysia bisa mencapai 30 persen.
“Dari capaian yang dipaparkan, nampaknya kehadiran BSI (PT Bank Syariah Indonesia) belum secara maksimal meningkatkan pangsa pasar perbankan syariah di Indonesia. Padahal kita punya habitat, kita negara muslim terbesar yang sebenarnya cocok dengan BSI ini,” kata Zulfikar dalam rapat dengar pendapat Komisi XI DPR dengan PT BSI, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (28/9/2022).
Lebih lanjut Zulfikar juga belum melihat program PT BSI untuk membangun ekosistem perbankan syariah di Indonesia yang fenomenal.
Menurut analis perbankan syariah, papar Zulfikar, ini terjadi karena deferensasi bisnis BSI belum nampak betul. Lalu kualitas tenaga kerja masih rata, inklusi keuangan belum maksimal. Termasuk literasi syariah yang belum sesuai potensi sebagai mayoritas penduduk muslim.
Sebab itu, politisi Partai Golkar ini mempertanyakan kedepan apa langkah-langkah BSI untuk mewujudkan hal-hal di atas.
“Terlebih ketika BSI punya target 2025 menjadi salah satu dari 10 bank syariah secara global,” pungkasnya. (Bie)