JURNALBABEL.COM– Perceraian dan pernikahan dini menjadi fenomena sosial yang tak bisa dianggap sepele di negeri ini. Untuk mengatasinya, dibutuhkan peran nyata keluarga dalam membimbing anak-anaknya serta pendidikan yang cukup.
Demikian ditegaskan Plt Deputi, Bidang Pengendalian Penduduk, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dwi Listyawardhani di sela-sela seminar bertajuk Implikasi Proyeksi Penduduk Terhadap Perencanaan Pembangunan di Depok, Kamis (8/11/2018).
Menurutnya, fenomena tingginya angka perceraian salah satunya dipicu oleh pernikahan dini. “Pasangan muda biasanya belum bisa mempersiapkan kehidupan keluarga, sehingga rentan terjadi perceraian,” kata Dwi.
Ia mengatakan, sebenarnya dalam berkeluarga, BKKBN mempunyai konsep yang mencakup agama, ekonomi, reproduksi, kasih sayang. “Jika ini tidak tercapai bisa menyebabkan angka perceraian tinggi,” imbuhnya.
Dwi mengingatkan, dampak menikah muda sangat besar oleh sebab itu, dalam setiap program yang diselenggarakan BKKBN pada kalangan remaja selalu disampaikan mengenai dampak seks bebas, pernikahan dini dan bahaya narkoba. (*/bp)