Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi III DPR, Supriansa, mempertanyakan kepada Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terkait beberapa masalah terorisme yang terjadi di Indonesia.
Mulai dari apa yang sebenarnya menyebabkan terorisme tumbuh dan berkembang di Indonesia, kenapa Indonesia yang menjadi target, apa yang terorisme harapkan sampai apakah BNPT pernah memetakan kira-kira yang membuat mereka kecewa?
Supriansa mengambil contoh teroris kecewa persoalan ekonomi di Indonesia. Lalu siapa yang bertanggungjawab atas masalah ekonomi ini.
“Kalau masalah-masalah ini tidak diselesaikan, maka BNPT akan bertindak seperti pemadam kebakaran. Setiap ada letupan/persoalan, BNPT turun, sehingga tidak ada habis-habisnya persoalan ini,” kata Supriansa dalam rapat kerja Komisi III DPR bersama Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (25/1/2022).
Sebab itu, politisi Partai Golkar ini ingin mengetahui hal-hal apa saja yang disampaikan oleh BNPT kepada Presiden Jokowi terkait penanggungan terorisme ini.
“Pertanyaannya adalah sekarang BNPT lahir berdasarkan Perpres Nomor 46 Tahun 2010, tentunya bertanggungjawab langsung ke Presiden. Kami ingin mendengarkan, selama ini sudah berbagai model, bentuk cara, apa yang menjadi laporan BNPT kepada bapak Presiden,” katanya. (Bie)