Jakarta, JurnalBabel.com – Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji, mengatakan bahwa industri minyak dan gas bumi (migas) merupakan salah satu sektor yang penuh resiko dan berbiaya tinggi.
Agar kegiatan migas nasional dapat terus dikembangkan, kata dia, diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang berkompeten dan manajemen yang profesional.
“Industri migas memerlukan manusia-manusia yang betul-betul kompeten, juga manajemen yang profesional dari berbagai hal. Itu yang akan menjamin keberhasilan (industri migas),” kata Tutuka dikutip dari keterangan resminya, Jumat (12/3/2021).
Tutuka mencontohkan, produksi Blok Rokan yang mengalami penurunan karena beberapa faktor seperti cuaca dan penyebab lainnya, memerlukan SDM yang memiliki kemampuan dan pengalaman untuk dapat mengatasi hal-hal tersebut.
“SDM di sektor migas harus selalu memonitor dan siap menghadapi dinamika yang terjadi di bawah permukaan karena mengandung ketidakpastian. Semua itu memerlukan pengalaman dan kompetensi,” tegasnya.
Terkait Blok Rokan yang akan beralih kelola dari PT Chevron Pasific Indonesia (CPI) ke PT Pertamina pada 9 Agustus 2021 mendatang, menurut Tutuka, Pemerintah akan terus memberikan dukungan, antara lain dalam bentuk SDM yang berkompeten dan berpengalaman, sehingga produksi Blok Rokan dapat terus terjaga, bahkan meningkat.
SDM merupakan salah satu topik bahasan penting dalam alih kelola Blok Rokan. Terkait ketenagakerjaan, saat ini telah rampung 70 persen di mana telah tercapai kesepakatan transfer karyawan antara PT CPI dan PT Pertamina melalui Pertamina Hulu Riau (PHR).
(rsa)