Tanjungpinang, JURNALBABEL.COM—Pastor Paroki Hati Santa Perawan Maria Tak Bernoda (HSMTB) Tanjungpinang, RD Agustinus Dwi Pramodo melakukan langkah bijak menjelang perayaan Sakramen Krisma di Parokinya, 26 dan 27 di Tanjungpinang dan KIjang, juga 29 Juni 2021 di Tanjung Uban .
Disebut bijak, karena sebelum Bapak Uskup Keuskupan Pangkalpinang, Mgr Adrianus Sunarko OFM tiba di Tanjungpinang, Romo yang kerap disapa Romo Pram ini melayangkan surat ijin untuk kegiatan keagamaan kepada Ketua Gugus Tugas Penangan Covid 19 Kabupaten Bintan dan Kota Tanjungpinang.
Tidak hanya itu. Romo yang punya reputasi dalam urusan dialog lintas agama ini pun meneruskan surat ijin itu kepada Kapolres Tanjungpinang, Kapolres Bintan, Kapolres Bintan Utara dan Danramil Bintan Utara.
Dalam pesan WhatsApp yang disampaikan kepada kami, Selasa 29 Juni 2021, Romo Pram menyebut bahwa perayaan Sakramen Krisma di Gereja St Cosmas Damianus Kijang (26/6) dan Gereja Kristus Raja Tanjungpinang (27/6) berjalan lancar.
“Pengalaman lelah hari ini, tetapi proses krisma lancar,” ujar Romo Pram. Romo yang kurang lebih 5 tahun bertugas di Komsos Papin ini juga menginfokan bahwa ada sepuluh orang yang batal ikut krisma di Kijang.
“Ada sepuluh orang harus batal karena positif covid, dari 174 peserta, ungkap Romo Pram. Bahkan menurut Romo Pram, yang positif itu berasal Kawal, Kijang dan Teluk Dalam. “Ada yang marah-marah karena tidak terima. Tetapi ada yang sadar, tetapi tetap mereka harus pulang dan kita laporkan di P2P,” jelas Romo Parokus HSMTB Tanjungpinang ini.
Sedangkan untuk antigen peserta krisma di Tanjungpinang, menurut Romo Pram, dari 215 peserta, ada empat orang yang positif. “Dan harus batal dan membatalkan diri, karena satu keluarga akhirnya mundur,” imbuh Romo yang akhir-akhir ini suka bersepeda itu.
Menurut Romo Pram lagi, sebelumnya, ia sudah memberi wanti-wanti kepada para calon krismawan-krismawati. “Antisipasi uuntuk kita semua, jaga kesehatan dan jangan lasak dulu. Kalaupun nanti pas antigen ada yang positif, terima dengan lapang dada dan isoman. Kita carikan solusi kemudian, kita selamatkan yang lain dulu,” imbau Romo Paroki HSMTB Tanjungpinang kepada umatnya.
Sedangkan di Tanjung Uban, Selasa sore (29/6/21), Romo Pram menyebut ada 240 calon krismawan krismawati yang akan antigen. “Mudah-mudahan aman semua,” harapnya.
Kata Romo Pram lagi, krisma kali ini menjadi mahal karena tambah syarat antigen. “Seratus limapuluh ribu rupiah harga normalnya dan dikalikan dengan 700 kit antigen yang digunakan untuk test. “Tetapi Puji Tuhan semua ditanggung oleh donatur dari umat juga. Dari umat untuk umat. Sebuah wujud nyata gereja partisipatif yang luar biasa. Memang tidak ada pesta, juga tidak ada foto Bersama,” pungkas Romo Pram. (Fadli Kelen)