Jakarta, JurnalBabel.com – Kepergian sang maestro campur sari Didi Kempot atau Dionisius Prasetyo menyisakan duka mendalam bagi masyarakat Indonesia. Namanya yang harum dan pembawaannya yang ceria kerap memberi semangat bagi masyarakat tanah air pecinta musik keroncong dangdut.
Di balik pembawaannya yang kalem, ternyata ternyata dia juga seorang yang dermawan. Demikian disampaikan Anggota DPR Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, Ratna Juwita Sari. Ia mengungkapkan bahwa mendiang Didi pernah menyumbang miliaran dana pribadinya kepada PBNU untuk turut membantu penanggulangan pandemi Covid-19.
“Perjuangan beliau untuk kemanusiaan juga nggak kaleng-kaleng, karena terakhir lewat konser #dirumahaja beliau menyumbang kepada PBNU senilai 2 miliar lebih untuk Penanggulangan Covid-19,” kata Ratna Juwita dalam pernyataan tertulis, Selasa (5/5/2020).
“Sebagai sobat ambyar tentu kami merasa sangat kehilangan mas Didi, beliau orang baik, lembah manah (rendah hati) meskipun saat ini sedang viral dan Hits dimana mana,” kenangnya.
Tak hanya itu, Didi juga dikenal sebagai penyanyi yang aktif menyuarakan kampanye anti narkoba di kalangan seniman dan musisi. Penyanyi berjuluk The Godfather of Broken Heart ini bahkan berulang kali menyampaikan pesan tentang jauhi narkoba kala manggung.
“Beliau musisi yang idealis, karena perjuangan beliau musik campursari yang menggunakan bahasa Jawa menjadi disukai generasi milenial dan bahkan sampai ke mancanegara,” ungkap anggota komisi VII DPR ini.
Hingga menjelang akhir hayatnya, sang maestro Didi juga masih sempat membuat lagu. Lagu yang diciptakannya ini pun menurut Fatwa merupakan bentuk kepedulian Didi terhadap masyarakat yang sedang tertimpa musibah Covid-19.
“Dan karya beliau yang terakhir juga lagu Ojo Mudik (kalo tidak salah) sebagai bentuk kepedulian beliau untuk membantu pemerintah mensosialisasikan himbauan jangan mudik kepada khalayak yang mungkin belum bisa “disentuh” oleh pemerintah. BYE Lord. We’re Broken alone Now. Maturnuwun,” pungkasnya. (Bie)
Editor: Bobby