Jakarta, JurnalBabel.com – Wakil Ketua Komisi III DPR, Pangeran Khairul Saleh, mengecam keras aksi kotor promo minuman keras beralkohol gratis bagi yang bernama Muhammad dan Maria di Holywings.
Menurutnya, promo kotor tersebut sebagai upaya jahat yang secara sengaja dilakukan untuk melecehkan umat Islam, dan tentunya juga umat agama lainnya.
Ia menilai upaya melecehkan agama ini tidak berdiri sendiri. Artinya tidak sekedar dilakukan pada level karyawan, tetapi patut diduga keras melibatkan manajemen level atas.
Selain itu, ia juga menilai kasus ini mencederai agenda Presiden Jokowi yang sudah bersusah payah agar bangsa ini hidup bertoleransi dengan baik.
Sebab itu, Khairul Saleh minta pihak kepolisian usut tuntas sampai ke akar-akarnya kasus kejahatan SARA ini. Sebab, ia khawatir jika tidak segera diusut tuntas, kasus ini tidak sekedar dapat lepas kendali, tetapi lebih dari itu bisa merusak reputasi kita sebagai negara berfalsafah dasar Pancasila ini. Apalagi negara Pancasila sejatinya pasti menolak keras Islamophobia.
“Karena itu kritik dan kecurigaan umat Islam atas agenda Islamophobia akhir-akhir ini sampai munculnya promosi kotor dari Holywings mesti disikapi pihak kepolisian untuk bisa mengusut sampai keakar-akarnya. Saya khawatir upaya sistematis untuk merusak rajut kebangsaan kita saat ini merupakan operasi intelijen asing untuk melemahkan ketahanan nasional kita,” kata Khairul Saleh dalam keterangan tertulisnya, Jumat (24/6/2022).
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini menegaskan aksi promosi kotor pelecehan agama Islam ini jelas upaya sengaja. Namun ia dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang meminta kepolisian bahwa kasus ini tidak boleh hanya berakhir dengan minta maaf semata.
“Artinya, jika perlu, aksi promosi yang memuat kejahatan pelecehan terhadap agama ini tidak saja mampu menghukum orang-perorangannya saja, tetapi jika perlu dapat menghukum eksistensi Holywings sebagai badan usaha yang menaungi kejahatan itu dengan misalnya, membekukan izin usaha Holywings di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Khairul Saleh menandaskan kasus ini wajib menjadi kewaspadaan kita semua, karena sekali lagi harga yang kita bayar dengan terkoyaknya Rumah Kebhinekaan akan teramat mahal.
“Saya berharap pihak kepolisian mampu membaca lebih dalam lagi bahwa upaya sistematis Islamophobia ataupun phobia lainnya tidak boleh terjadi di negeri kita. Oleh karena itu wajib ditangkal dengan hukuman yang keras,” pungkasnya.
Diketahui, Holywings Indonesia telah mengeluarkan promosi pemberian minuman beralkohol secara gratis bagi pemilik nama Muhammad dan Maria. Promosi itu berlaku setiap hari Kamis dengan syarat membawa kartu identitas.
Promosi itu langsung mengundang respons negatif masyarakat, termasuk di media sosial. Akhirnya, unggahan mengenai promosi tersebut dihapus.
Dalam akun instagram @holywingsindonesia pun telah mengeluarkan permintaan maaf secara terbuka. Berikut isinya:
PERMINTAAN MAAF TERBUKA
Terkait dengan viralnya unggahan kami (Holywings Indonesia) menyangkut promosi dengan menggunakan nama “Muhammad & Maria”, kami telah menindaklanjuti pihak tim promosi yang membuat promosi tersebut tanpa sepengetahuan manajemen Holywings Indonesia dengan sanksi yang sangat berat.
Tidak sampai maksud hati kami untuk mengaitkan unsur agama ke dalam bagian dari promosi kami, oleh karena itu kami meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Indonesia.
Terimalah permohonan maaf kami dan izinkanlah kami untuk memperbaiki hal ini serta menjadi lebih baik lagi ke depannya.”
(Bie)