JurnalBabel.com – Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PKS, Amin Ak, mengunjungi kelompok petani dalam rangkaian kegiatan reses di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat (13/12/2024).
Wakil Rakyat dari Dapil Jatim 4 itu mengunjungi Forum Komunikasi Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan (FK P4S) Asri Farm di Kedung Rejo, Rowokangkung, Kabupaten Lumajang.
FK P4S Asri Farm aktif dalam pembangunan pertanian melalui pelatihan bagi petani dan masyarakat di wilayahnya.
Pelatihan yang dilakukan mirip sekolah lapang pertanian yang fokus untuk mendorong produktivitas sektor pertanian.
Selain berdialog dengan kelompok tani, Amin juga mengunjungi stasiun pengolahan pupuk cair organik yang terbuat dari limbah ternak sapi dan kambing.
“Saya mendorong penggunaan pupuk cair organik secara masif untuk mendongkrak produksi pertanian, terutama pangan,” tegas Amin.
Ia berharap pemerintah mendukung dan mengembangkan produksi pupuk cair organik.
Juga perlu ada sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan secara masif agar semakin banyak petani mengurangi penggunaan pupuk kimiawi.
Selama ini petani berharap mendapatkan pupuk bersubsidi dalam jumlah cukup.
Namun persoalannya, pemerintah hanya mampu mengalokasikan sekitar 9,55 juta ton pupuk bersubsidi.
Sedangkan kebutuhan pupuk untuk petani secara nasional sekitar 24 juta ton. Dan kapasitas produksi pupuk nasional sekitar 14 juta ton. Selisih yang cukup besar tersebut berdampak pada seringnya terjadi kelangkaan pupuk di berbagai daerah.
“Apa yang dilakukan P4S Asri Farm ini luar biasa, selain memberikan solusi kebutuhan pupuk, juga mengurangi ketergantungan petani pada pupuk kimia bersubsidi,” beber Amin.
Pelatihan dan pemberdayaan petani secara berkelanjutan merupakan salah satu aspek fundamental dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Penggunaan pupuk berimbang yang mengombinasikan
fungsi pupuk kimia dan hayati terbukti mampu menjaga daya dukung lahan dan meningkatkan produktivitas.
Saat ini stasiun pupuk organik mandiri milik P4S Asri Farm dalam sekali produksi mampu menghasilkan 2.000 liter pupuk organik cair berbahan dasar kotoran ternak.
Petani bisa membelinya dengan harga Rp5 ribu per liter sebagai upaya mengurangi penggunaan pupuk kimia.
Menurut Ketua F4S Asri Farm, Ahmad Dahlan penggunaan pupuk cair organik mampu menghemat pengeluaran petani antara Rp 1 juta hingga Rp1,4 juta per hektare per musim. Produktivitas pun meningkat dari rata-rata sekitar 4 ton menjadi 5 ton per hektare.