Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi XI DPR, Farida Hidayati, menilai penerimaan cukai rokok oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) belum tersentuh oleh petani tembakau.
Sebab itu, Farida ingin dari Ditjen Bea Cukai Kemenkeu ada program beasiswa kepada anak-anak para petani tembakau yang berprestasi.
“Artinya bisa meningkatkan tembakau-tembakau, karena saya miris ketika panen harga tembakau anjlok. Ini perlu ada upaya-upaya memberikan kontribusi kepada petani-petani tembakau,” kata Farida dalam rapat dengar pendapat Komisi XI DPR dengan Dirjen Bea Cukai di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/4/2022).
Lebih lanjut Farida mengatakan tembakau dari para petani ini sampai tidak laku untuk dijual. Alhasil mereka rugi.
“Karena sangat miris sekali, bahkan sampai tidak laku untuk dijual. Kalau mereka ambil dari kebunnya, itu mereka rugi. Sudah mereka ambil kalau tidak diambil rugi lagi,” lanjutnya.
Politisi PKB ini menegaskan bahwa para petani tembakau ini harus mendapatkan kontribusi dari hasil cukai rokok.
“Jadi kasian sekali, padahal kontribusinya sangat besar sekali dengan penerimaan yang hampir tiap tahunnya relatif stabil di angka 105,” tegasnya. (Bie)