Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi VII DPR, Sartono Hutomo, mempertanyakan belum adanya program mitigasi atau mengurangi dampak bencana dalam beberapa sektor seperti di wilayah pesisir, longsor dipegunungan dan lain-lain di Kementerian ESDM.
Hal ini menurutnya berbeda dengan periode-periode sebelumnya. Ketika itu Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Surono atau Mbah Rono, sangat aktif memberikan pencerahan kepada masyarakat setiap kali terjadi bencana.
“Itu sangat membantu masyarakat. Ini perlu di desain sedemikian rupa secara berkala, bekerjasama dengan media untuk menyampaikan kepada masyarakat bahwa kita bisa dadakan terjadi bencana. Ini perlu jadi catatan program yang perlu ditindaklanjuti,” kata Sartono Hutomo dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VII DPR dengan Dirjen Minerba, Kepala Badan Geologi, Kepala Balitbang dan Sekjen Kementerian ESDM di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (7/6/2022).
Lebih lanjut Sartono memaparkan data bencana yang terjadi di Jawa Timur pada 2001. Telah terjadi 166 banjir, 61 angin kencang, 12 banjir bandang, 30 tanah longsor, 19 angin puting beliung, 6 gempa bumi, 14 bencana lainnya. Hal ini didominasi bencana hidrometeologi.
“Memang belum ada mitigasi bencana,” ujarnya.
Politisi Partai Demokrat ini menegaskan mitigasi bencana ini harus serius dilakukan secara berkala bahwa Indonesia ini akan tetap hadapi bencana.
“Cuma kita suka lupa. Ini lah peran Pemerintah untuk selalu hadir bahwa bencana ini bisa terjadi setiap saat,” pungkasnya. (Bie)