Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi III DPR, Adde Rosi Khoerunnisa, menyoroti laporan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terkait 20 narapidana diduga anggota ISIS kabur dari penjara Kota Rajo, Suriah, tak lama usai gempa dahsyat berkekuatan magnitudo 7,7 mengguncang Turki-Suriah pada Senin (6/2/2023).
Penjara itu menampung 2.000 narapidana, dan 1.300 diantaranya merupakan anggota kelompok teroris ISIS. Saat gempa terjadi, kerusuhan sempat pecah di dalam penjara.
Adde Rosi pun meminta BNPT mengidentifikasi kaburnya 20 napi ISIS tersebut.
“Apakah sudah terindentivikasi yang 20 orang tersebut, apakah ada irisannya dengan terorisme di Indonesia atau seperti apa?,” kata Adde Rosi mempertanyakan saat rapat kerja Komisi III DPR dengan Kepala BNPT di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (13/2/2023).
Menurut Adde Rosi, identifikasi tersebut perlu dilakukan oleh BNPT. Sebab, ia khawatir 20 napi ISIS ini ada pengaruhnya dengan jaringan teroris di tanah air.
“Karena ini penting juga disampaikan agar ketakutan dan kekhawatiran kita dengan keluarnya 20 tahanan tersebut berpengaruh dengan jaringan teroris di Indonesia,” ungkapnya.
Politisi Partai Golkar ini juga menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya atas bencana gempa di Turki – Suriah yang menyebabkan ribuan korban meninggal dunia.
(Bie)