Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi VII DPR Fraksi Partai Demokrat, Sartono Hutomo, meminta Presiden Joko Widodo atau Jokowi beserta para jajaran menteri kabinet fokus menangani gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di sektor industri tekstil.
Menurut Sartono sapaanya, hal ini jauh lebih penting ketimbang sibuk mengurusi atau ikut membahas yang berkaitan dengan calon Presiden (capres) dan calon wakil Presiden (cawapres) di Pilpres 2024 mendatang.
“Presiden (Jokowi) dan para menteri kabinet dari pada sibuk urusan copras-capres harusnya fokus menghadapi gelombang PHK,” kata Sartono, Senin,(7/11/2022).
Bukan tanpa sebab, Sartono mengatakan hal itu lantran beberapa waktu terakhir Jokowi beserta sejumlah menteri di jajaran kabinetnya terlihat sibuk memanaskan mesin jelang Pilpres 2024.
Sartono mengingatkan pun soal gelombang krisis ekonomi global yang akan melanda dunia pada tahun 2023. Sartono menilai, krisis ekonomi global tersebut berimbas kepada perekonomian di dalam negeri.
“Krisis ekonomi global yang akan melanda dunia di tahun 2023 dan akan berimbas kepada ekonomi dalam negeri,” ujar Sartono.
Sartono tak menampik badai PHK di sektor industri tekstil menjadi gejala awal daripada krisis perekonomian global tersebut.
Sartono mengaku telah mengingatkan pemerintah tentang kondisi beberapa sektor industri yang terkena dampak pandemi.
“Sedari awal kita sudah ingatkan pemerintah tentang kondisi beberapa Industri yang akan terkena dampak Pandemi serta perubahan budaya market kita,” tutur Sartono.
Atas dasar tersebut, Sartono berharap, Presiden Jokowi beserta para menteri terkait di kabinet dapat duduk bersama para pelaku industri membicarakan hal terbaik agar gelombang PHK tak meluas.
“Kita berharap presiden bersama menteri-menteri terkait bisa duduk bersama pra pelaku industri untuk membicarakan hal-hal terbaik agar tidak terjadi gelombang PHK,” kata Sartono.
Kepala Departemen Perekonomian DPP Partai Demokrat ini menambahkan ada banyak cara dan alternatif yang bisa ditempuh pemerintah guna mencegah badai PHK meluas.
Salah satunya, kata Sartono, ialah dengan memfokuskan anggaran di tahun 2023 kepada pemulihan sektor industri.
“Ada banyak alternatif yang bisa di tempuh Pemerintah termasuk memfokuskan anggaran 2023 kepada pemulihan sektor industri dan lain-lain. Hal itu perlu cepat dilakukan agar tidak menimbulkan gelombang kemiskinan baru,” pungkas Sartono.
(Bie)