Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi VI DPR RI, Amin Ak, mendesak Pemerintah bergerak cepat dalam melindungi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dari serbuan produk impor, khususnya dari China.
Amin menegaskan hal itu menanggapi diluncurkannya Platform Social Commerce Tik Tok atau dikenal juga dengan Project S Tik Tok.
“Fitur baru Tik Tok ini berpotensi mengancam produk UMKM Lokal di pasar digital dalam negeri. Karena fitur baru Tik Tok tersebut hanya memprioritaskan produk UMKM China maka UMKM Indonesia terpinggirkan,” kata Amin dalam keterangan tertulisnya, Jumat (7/7/2023).
Fitur baru Tik Tok bernama Project S ini berbeda dengan fitur di aplikasi Tik Tok yang sudah ada selama ini. Di fitur lama, Tik Tok masih memberikan tempat bagi UMKM Indonesia untuk berjualan di fitur tersebut dan memberikan komisi penjualan bagi UMKM.
“Nah di fitur baru ini UMKM Indonesia dipinggirkan. Sementara pasar yang disasar adalah pasar dalam negeri,” ujar Amin.
Yang lebih mengkhawatirkan, lanjut Amin, adalah akal muslihat Tik Tok dalam mendominasi pasar Indonesia melalui fitur social commerce tersebut. Modusnya, Tik Tok akan membuat trend produk baik fashion, aksesoris dan beragam produk lainnya.
“Tik Tok akan mempopulerkan atau memviralkan trend produk yang mereka setting, lalu diproduksi oleh UMKM China dan dijual lewat platform social commerce Tik Tok. Ini jelas mengancam UMKM kita,” kata Amin.
Strategi lainnya, dan ini bagian dari marketing intelligent, mereka akan membuat berbagai jenis dan model produk yang viral dan disukai pengguna Tik Tok, kemudian mereka produksi di China.
Besarnya pasar digital (E-commerce) saat ini memang menggiurkan dengan volume tahunan tidak kurang dari Rp5.400 triliun. Tanpa aturan yang memihak UMKM, maka Indonesia hanya akan menjadi pasar produk asing, terutama dari China.
“Dengan kondisi dan kemampuan daya saing UMKM kita, sulit bagi UMKM untuk bisa bersaing,” tegas Amin.
Karena itu, jalan satu-satunya bagi pemerintah untuk saat ini membuat aturan yang bisa melindungi UMKM Indonesia. Salah satunya merevisi Permendag nomor 50 Tahun 2020 agar lebih melindungi UMKM Indonesia.
Politisi PKS ini juga menagih janji dan komitmen CEO Tik Tok, Shou Zi Chew sebagaimana disampaikan Menkomarves Luhut Panjaitan yang akan membantu UMKM Indonesia.
“Kalau seperti ini, di satu sisi mereka berikan sedikit gula-gula untuk UMKM Indonesia, tapi pada saat yang sama, mereka mematikan UMKM dengan cara menggiring konsumen Indonesia secara masif untuk membeli produk buatan China. Ini ironis,” pungkasnya.
(Bie)