Sekretaris Utama (Sestama) BKKBN Pusat H. Nofrijal, S.P., M.A bersama Wakil Gubernur Bangka Belitung (Babel) Abdul Fatah, Kepala Perwakilan BKKBN Babel Etna Estalita dan perwakilan OPD terkait foto bersama usai peringatan Hari Kontrasepsi sedunia 2018 tingkat Provinsi Babel. (foto: Lulus)
PANGKALPINANG-Jurnalbabel.com— Hari Kontrasepsi Sedunia yang diperingati setiap 26 September di seluruh dunia hendaknya menjadi momentum menggalakan kembali program Keluarga Berencana (KB).
Demikian penegasan Sekretaris Utama (Sestama) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional pusat H. Nofrijal, S.P., M.A saat menghadiri peringatan Hari Kontrasepsi sedunia 2018 tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Selasa (2/10) pagi dengan tema “Kesehatan Reproduksi untuk Keluarga Terencana menuju Indonesia Sejahtera”.
Menurut Nofrijal, meningkatkan kesadaran masyarakat terkait program KB di Bangka Belitung menjadi penting dan mendesak terutama untuk mengejar jutaan Pasangan Usia Subur (PUS) yang belum ber-KB di Indonesia.
“Hari ini di Indonesia telah memiliki 34 juta peserta KB dari 48 juta pasangan usia subur (PUS). Kita ingin mengejar setengahnya di hari kontrasepsi ini untuk mengakses layanan kepada masyarakat, keluarga dan pasangan,” imbuhnya.
Nofrijal menambahkan, dewasa ini di Indonesia ada 5 juta pasangan usia subur yang seharusnya dilayani, tapi belum bisa dilayani, karena akses pelayanan belum lengkap maupun persepsi pasangan itu sendiri. “Dunia memiliki 100 juta pasangan yang harus dikejar,” beber dia dilansir dari laman babelprov.go.id
Dirinya lantas mengingatkan agar pemerintah dan masyarakat bersinergi membangun kesadaran publik terutama para pasangan untuk ber-KB. Semua ini dilaksanakan agar setiap keluarga merencanakan hidupnya secara sehat dan sejahtera.
Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Wagub Babel) Abdul Fatah dalam sambutannya menyampaikan, dalam rangka program pengendalian penduduk, BKKBN Babel telah melaksanakan berbagai Program, yang salah satunya dengan kegiatan Peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia Tahun 2018 ini.
Diakui Wagub Fatah, berdasarkan Sensus Nasional tahun 2017, sebanyak 57,87 persen wanita di Babel menikah pada usia kurang dari 21 tahun, dan 64 persen diantaranya sesuai Tingkat Pendidikan, menikah di bawah SMA.
Fakta inilah yang menurut Wagub Fatah merupakan tantangan khususnya bagi BKKBN Bangka Belitung yang selama ini telah berupaya mengendalikan kenaikan jumlah Penduduk di daerah itu.
“Pada tahun 2030 rasio usia produktif masyarakat Bangka Belitung lebih besar daripada usia non produktif, sehingga harus bersiap diri dengan cara tetap melaksanakan program KB dan peningkatan kualitas SDM masyarakatnya,” beber dia.
Selain Wagub Abdul Fatah turut hadir para Pejabat dari unsur Forkopimda Babel, Ketua DWP Babel Kartini Yan Megawandi, dan Kepala Kantor Perwakilan BKKBN Babel, Etna Estalita, OPD terkait tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota Se-Babel, Remaja Genre, para Stakeholder dan Mitra Kerja, serta masyarakat umum. (*/shl)