Jakarta, JurnalBabel.com – Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil riset terbaru. Kali ini jajak Pendapat Indikator bertajuk ‘Trust Terhadap institusi Politik, Isu-isu Mutakhir dan Dinamika Elektoral Jelang Pemilu Serentak 2024’.
Lembaga Survey ini menempatkan 4 nama pasangan calon. Dari hasil simulasi dua nama dan tiga nama yang dikemukakan, pasangan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo – Menteri BUMN Erick Thohit unggul 32,2% atas pasangan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan – Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono 27,4% dan Ketua Umum DPP Partai Gerindra/Menteri Pertahanan Prabowo Subianto – Ketua DPR RI Puan Maharani 28,7%.
Sementara dari simulasi dua nama, Ganjar-Erick berada di pole position dengan perolehan 41,8% dibanding Prabowo – Puan 39%.
Menurut Ketua DPP Partai Nasdem, Irma Suryani Chaniago, hasil survey ini menarik untuk diperdebatkan, karena menempatkan Erick Thohir yang notabene bukan kader partai mampu memposisikan diri sebagai penentu kemenangan jika dipasangkan pada semua calon presiden.
“Kenaikan populeritas Erick Thohir yang bukan dari kader partai, tidak pernah bertarung di Pilkada dan Pilpres, kemungkinan karena beliau berhasil mentransformasikan BUMN menjadi makin untung,” kata Irma Suryani dalam keterangan tertulisnya, Minggu (3/4/2022).
Selain itu, lanjut Irma, Erick Thohir menjadi satu-satunya menteri yang berani melaporkan manajemen perusahaan dibawah wewenangnya yang korup kepihak yang berwajib, dan berperan besar dalam menangani corona serta penanggulangan ekonomi dimasa pendemi.
Irma menilai sudah saatnya Indonesia memiliki pasangan presiden dan calon presiden yang paham bagaimana mengelola politik dan ekonomi secara profesional, karena efek pendemi membuat semua negara bangkrut.
Sebab itu, tambah Irma, dibutuhkan pemimpin yang mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kestabilan politik dalam negeri dan komunikasi bilateral yang brilliant.
“Dan tampaknya publik menilai Ganjar dan Erick Thohir lah yang mampu mengejawantahkan kebutuhan tersebut,” ujar anggota DPR ini. (Bie)