Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi VIII DPR, Muhammad Husi mendesak Pemerintah khususnya Kementerian Agama (Kemenag) untuk melobi Pemerintah Arab Saudi agar dapat mendapatkan jatah kuota haji setelah Pemerintah Arab Saudi mengizinkan pelaksanaan ibadah haji 2020 atau 1441 Hijriah dengan jumlah terbatas.
“Kita meminta negara ini khususnya Pemerintah dapat melobi kembali baik itu Kerjaan Arab Suadi maupun Kementerian Agama disana untuk dapat memberikan jatah kuota bagi jamaah haji kita agar dapat diberangkatkan,” kata Husni di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (23/6/2020).
Meskipun Pemerintah Arab Saudi sudah mengeluarkan izin ibadah haji secara terbatas dan dengan prosedur protokol kesehatan. Politikus Gerindra ini menilai hal itu bukan suatu masalah karena memang sudah seharusnya. Namun saat ini menurutnya adalah peluang bagus bagi Pemerintah Indonesia untuk bisa melobi kembali agar dapat menjatah kuota haji walaupun waktu sudah hampir mepet sekitar 1,5 bulan kedepan dalam pelaksanaan ibadah haji.
“Apapun yang bisa kita dapat mau berapapun terserah yang penting ada jamaah haji asal Indonesia yang berangkat. Dan soal masalah protokol kesehatan saya kira itu tidak ada masalah,” ujar Husni.
Lebih lanjut, Husni menceritakan pengalamannya saat ibadah haji pada tahun 2010. Saat itu dia mendapatkan visa keberangakatan haji pada waktu sudah mulai ada pengetatan di tanggal 1 Dzulhijah. Dimana waktu hari penutupan kota Mekkah dan itu hari terakhir. Dan alhamdulilah bisa berjalan lancar.
“Karean kita punya jamaah haji yang besar dan rombongan terbanyak tapi yang penting ada jamaah haji berangkat berapapun kuotanya. Kita harus terima dan juga kita akan tunjukkan pemerintah sangat berkeinginan sangat kuat dan bisa mengirim jamaah haji apalagi ini masih ada waktu 1 bulan lebih,” tegasnya.
Sebelumnya, Ibadah haji yang telah diputuskan Arab Saudi bakal dibuka lagi secara terbatas dinyatakan cuma untuk sekitar 1.000 jemaah yang sudah berada di dalam negeri. Kuota haji itu tidak termasuk jemaah yang berasal dari luar Arab Saudi.
“Jumlah jemaah akan sekitar 1.000, mungkin kurang, mungkin lebih sedikit. Angkanya tidak akan sepuluh ribu atau ratusan ribu,” ujar Menteri Haji Arab Saudi Mohammad Benten di hadapan wartawan di Riyadh diberitakan AFP, Selasa (23/6/2020).
Benten mengatakan pemerintah bakal menimbang berbagai misi diplomatis buat memilih jemaah asing yang tinggal di dalam negeri dan memenuhi kriteria kesehatan untuk diizinkan menjalankan haji.
Bukan cuma kuota yang dibatasi, Menteri Kesehatan Arah Saudi, Tawfiq al-Rabiah juga menjelaskan ibadah haji hanya dilakukan untuk jemaah berusia di bawah 65 tahun dan tidak memiliki riwayat penyakit kronis. Jemaah akan dites Covid-19 sebelum memasuki Mekkah dan harus menjalani karantina setelah ibadah.
Arab Saudi membuka kembali ibadah haji di tengah status penyebaran Covid-19 yang melonjak di dalam negeri. Sejauh ini Arab Saudi merekam lebih dari 164 ribu kasus positif dengan angka kematian nyaris 1.350 orang. (Bie)
Editor: Bobby