Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi VII DPR RI Sartono Hutomo meminta pemerintah dan Pertamina mengkaji kembali rencana terkait akan dihapuskannya BBM jenis Premium dan Pertalite.
“Perlu kajian yang mendalam, menyeluruh dan komprehensif. Terutama dampak negatifnya bagi masyarakat,” kata Sartono, Kamis (25/6/2020).
Rencana dihapuskanya Premium dan Pertalite pertama kali dilontarkan oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dalam sebuah diskusi virtual baru-baru ini. Alasannya BBM yang banyak digunakan oleh masyarakat kecil dan menengah ke bawah ini tidak ramah lingkungan. Kesepakatan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 20 tahun 2017 mengenai batasan Research Octane Number (RON).
Sartono pun mempertanyakan alasan dari rencana penghapusan BBM jenis pertalite dan premium tersebut. “Apakah memang itu saja alasanya (lingkungan hidup),” ujarnya.
Politikus Partai Demokrat ini juga mengaku khawatir rencana ini berkaitan dengan upaya untuk menghilangkan subsidi kepada masyarakat. Pasalnya, premium dan pertalite banyak digunakan oleh sektor masyarakat dan rakyat kecil di tanah air. Sehingga jangan sampai malah nantinya memberatkan rakyat kecil.
Menurutnya, jika memang kabar akan dihapuskannya premium dan pertalite tersebut benar adanya maka Pertamina harus menjelaskan ke publik apa alasannya. Termasuk penyebab lantaran adanya penugasan dari pemerintah soal kebijakan satu harga.
“Utang-utang pemerintah terhadap satu harga belum di bayar. Karena ini memberikan dampak yang berat dalam kinerja Keuangan Pertamina dan banyak hal kebijakannya yang kita pertanyakan,” ujarnya.
Menyikapi isu tersebut, kata Kepala Departemen Perekonomian Nasional Partai Demokrat ini, komisi VII DPR RI akan segera memanggil Pertamina untuk menelusuri kebenaran kabar tersebut. Pasalnya, tegas Sartono, premium dan pertalite banyak digunakan oleh sektor masyarakat kecil.
“Harusnya dikaji lebih dalam dan kita akan perdalam serta kita panggil dalam rapat dengar pendapat minggu depan sehingga rakyat paham betul apa yang akan terjadi,” pungkasnya. (Bie)
Editor: Bobby