JurnalBabel.com – Wakil Bupati Belitung, Isyak Meirobie, mengapresiasi berbagai pihak terutama kepada Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) Laksamana TNI Yudo Margono telah memerintahkan Kapal Republik Indonesia (KRI) Semarang didatangkan ke Pulau Belitung untuk mengatasi krisis tabung oksigen untuk pasien Covid-19 selama pandemi.
Isyak mengatakan KRI tersebut merupakan kapal rumah sakit yang memiliki mesin produksi oksigen yang bisa memenuhi kebutuhan bagi keperluan Belitung selama pandemi covid 19, atau menjalankan PPKM level 4 di saat ini pihaknya sedang mengalami krisis oksigen.
“Dan tentunya dengan kehadiran KRI tersebut akan sangat membantu dan menjadi solusi nyata bagi kebutuhan Belitung untuk mengatasi krisis oksigen yang dialami saat ini. Karena itu kami sangat mengapresiasi dan menaruh hormat setinggi-tingginya kepada KASAL Laksamana TNI Yudo Margono yang dengan sangat luar biasa dan cepat memerintahkan dan merespon dengan positif kebutuhan masyarakat,” kata Isyak Meirobie dalam keterangan tertulisnya, Senin (9/8/2021).
Menurut Isyak, KRI Semarang tersebut akan tiba di perairan sekitar Tanjung Pandan pada Selasa (10/8/2021) pagi dan hari ini telah diberangkatkan menuju Pulau Belitung.
“Langkah ini menjadi bukti nyata bahwa setiap krisis yang terjadi di daerah bukan hanya tanggung jawab pemerintah daerah, tapi juga telah menjadi perhatian dan bentuk kepedulian yang luar biasa dari jajaran TNI pada umumnya serta Polri khususnya kepada jajaran TNI angkatan laut,” ujarnya.
Lebih lanjut Isyak mengatakan pihak telah mempersiapkan segala sesuatu kebutuhan KRI yang nanti akan melego jangkar di jarak kurang lebih 8 setengah mil dari pelabuhan Tanjung Pandan, dikarenakan dimensi kapal yang sangat besar sehingga pihaknya tidak bisa melakukan upaya maksimum agar kapal dapat melabuh di pelabuhan secara langsung.
“Karena itu dibutuhkan proses ship to ship dan ini memerlukan sumber daya manusia persiapan mini crane dan juga persiapan lainnya, sehingga nanti bisa berjalan dengan lancar,” tuturnya.
Selain itu, kata Isyak, pihaknya telah mempersiapkan 500 tabung oksigen kosong ukuran 6 meter kubik untuk bisa segera diisi di KRI Semarang ketika tiba di perairan Tanjung pandan.
Untuk informasi, saat ini Belitung sedang melaksanakan PPKM level 4 yang telah diperpanjang 1 kali dan kondisi rumah sakit saat ini bor-nya sudah di atas 98%, merawat 88 pasien di ruang isolasi a, b, c, d, e dan f.
Isyak mengungkapkan, Belitung saat ini mengalami defisit oksigen bagi pasien yang sedang dirawat di ruang isolasi tersebut. Kebutuhan oksigen pada normalnya dilayani oleh produsen dengan 1 mesin besar dan 1 mesin kecil.
“Namun dikarenakan oleh faktor force majeure maka mesin oksigen atau produksi oksigen yang besar tersebut mengalami kerusakan dan membutuhkan waktu perbaikan sekitar 6 hari kedepan, yaitu pada hari Sabtu diprediksi akan bisa dioperasikan kembali di 14 Agustus 2021,” ungkapnya.
Isyak juga memaparkan kebutuhan oksigen di Kabupaten Belitung kurang lebih di rumah sakit membutuhkan 120 tabung ukuran 6 meter kubik setiap harinya, sedangkan produsen hanya bisa menyanggupi dikarenakan kerusakan mesin besar dan hanya mengandalkan mesin kecil yakni sebanyak 50 tabung ukuran 6 meter kubik setiap harinya.
“Dan ini pun harus dibagi dengan beberapa faskes lainnya yang ada di pulau Belitung,” paparnya.
Dapat 220 Tabung Oksigen
Respon cepat dari berbagai pihak terhadap krisis tabung oksigen di Pulau Beliung dimulai dari Mabes Polri, di mana langsung mengirimkan 220 tabung yang terdiri atas tabung ukuran 10 meter kubik dan 6 meter kubik yang sudah tiba di Belitung di Pelabuhan Tanjung pandan pada Minggu 8 Agustus 2021.
Isyak berpendapat tentunya ini menjadi sebuah harapan bagi masyarakat, terkhusus keluarga pasien sehingga oksigen yang tiba langsung dijemput oleh unit rumah sakit umum daerah Haji Marsidi Judono dan rumah sakit umum daerah Belitung Timur, dan langsung didistribusikan 170 tabung ke rumah sakit umum daerah Haji Marsidi Judono Belitung dan didistribusikan 50 tabung ke rumah sakit umum daerah Belitung Timur.
“Kondisi saat ini oksigen sudah terpasang dan sudah normal kembali, namun dengan jumlah 170 tabung di rumah sakit umum daerah Haji Marsidi Judono tersebut diprediksi akan mengisi disparitas atau kekurangan pasokan oksigen untuk 3 sampai 4 hari kedepan,” katanya.