Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi VII DPR, Sartono Hutomo, mengungkapkan ketersediaan dosis vaksin menjadi kunci pemulihan yang riil untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.
Untuk itu, ia menekankan agar PT Bio Farma (Presero) harus bekerja lebih maksimal dalam melakukan proses produksi, uji klinis serta memastikan ketersediaan dan distribusi ke seluruh penjuru negeri.
“Proses produksi, uji klinis, hingga ketersediaan dan distribusi ke seluruh pelosok Indonesia hendaknya dilakukan semaksimal mungkin oleh Bio Farma dengan bersinergi dan berkolaborasi dengan lembaga pemerintah lainnya dalam mendukung capaian program vaksinasi pemerintah,” kata Sartono dikutip dari situs resmi DPR RI, Selasa (21/12/2021).
Di penghujung tahun 2021, pandemi Covid-19 masih menjadi permasalahan di berbagai belahan dunia tak terkecuali di Indonesia. Pemerintah mengupayakan berbagai macam cara untuk menghentikan pandemi, termasuk mengantisipasi munculnya varian-varian baru seperti Omicron yang baru-baru ini mulai terdeteksi masuk ke Indonesia.
Politisi Partai Demokrat ini juga mengingatkan agar Bio Farma membuat peta jalan pengembangan vaksin yang jelas dan terarah. Hal tersebut dimaksudkan agar kemandirian penyediaan vaksin di Indonesia dapat dilakukan sesegera mungkin.
Sebagaimana diketahui, PT Bio Farma (Persero) yang merupakan pabrik BUMN penyedia vaksin satu-satunya di Indonesia.
Pada 2020, Bio Farma melakukan kerja sama dengan Sinovac Biotech Ltd untuk penyediaan vaksin Sinovac pada program vaksinasi pemerintah dan untuk teknologi transfer yang diberikan oleh Sinovac kepada Bio Farma.
Rentang waktu Agustus 2020 hingga Juli 2021, Bio Farma sudah memproduksi 90,1 juta dosis vaksin. (Bie)