Jakarta, JurnalBabel.com – Ketua Komisi VIII DPR, Ashabul Kahfi, menyatakan kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia merupakan momen yang bersejarah untuk bangsa, dan akan meningkatkan citra Indonesia di mata dunia. Alhasil, posisi Indonesia pun semakin kuat di dunia.
“Kunjungan ini juga dapat meningkatkan citra Indonesia di mata dunia sebagai negara yang mendukung dialog antaragama dan menjaga kebebasan beragama. Ini penting dalam memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang berperan aktif dalam isu-isu global terkait perdamaian dan keadilan sosial,” kata Ashabul Kahfi saat dihubungi wartawan, kemarin.
Politisi PAN ini juga memuji kesederhanaan Paus Fransiskus.
“Kehadiran beliau dengan kesederhanaan yang luar biasa, seperti menggunakan pesawat komersial, mobil sipil, dan memilih menginap di kantor Kedutaan Besar Vatikan, menunjukkan keteladanan dalam hal kerendahan hati dan kedekatan dengan umat,” ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, kesederhanaan Paus Fransiskus menjadi inspirasi besar bagi bangsa Indonesia, terutama para pemimpinnya agar lebih mengedepankan kesederhanaan dan melayani masyarakat dengan penuh kasih dan kerendahan hati.
Legislator asal dapil Sulawesi Selatan ini menambahkan, kunjungan Paus Fransiskus ini menjadi simbol harapan bagi kerukunan dan perdamaian di Indonesia sebagai negara yang sangat beragam.
“Saya berharap kehadiran Paus Fransiskus akan semakin mempererat tali persaudaraan antarumat beragama dan memperkuat komitmen kita semua untuk menjaga toleransi serta keadilan sosial di Tanah Air. Ini adalah kesempatan bagi kita untuk merenung dan berbuat lebih baik dalam menciptakan harmoni di tengah masyarakat yang majemuk,” pungkasnya.
Seperti diketahui, kedatangan Paus Fransiskus di Indonesia untuk melakukan perjalanan apostolik yang akan dilanjutkan ke sejumlah negara tetangga seperti Papua Nugini dan Singapura.
Kunjungan Paus Fransiskus ini merupakan momen bersejarah yang sangat dinantikan oleh umat Katolik di tanah air.
Selama empat hari di Indonesia, Paus Fransiskus akan melakukan pertemuan kenegaraan hingga pertemuan diplomatik. Seperti pertemuan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), pertemuan dengan korps diplomatik, dan wakil-wakil masyarakat, hingga pertemuan dengan tokoh lintas agama di Masjid Istiqlal.
Puncaknya, Paus Fransiskus akan memimpin Misa Kudus di Gelora Bung Karno pada 5 September 2024. Kegiatan peribadatan itu diperkirakan akan dihadiri oleh 80 ribu umat Katolik.