Jakarta, JurnalBabel.com – Ketua Komisi VIII DPR, Ashabul Kahfi, menyatakan para pemimpin negara dan masyarakat memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan keamanan anak-anak di ranah online, mengingat saat ini dunia semakin terhubung melalui teknologi digital.
“Perlindungan anak di dunia digital haruslah menjadi prioritas utama,” kata Ashabul Kahfi yang hadir secara virtual dalam acara ASEAN Regional Dialogue on Child Online Protection 2023, di Jakarta, Selasa (26/9/2023).
Ashabul Kahfi menuturkan sekitar 60 persen anak-anak yang menggunakan internet terpapar berbagai risiko, termasuk perundungan siber, ancaman keamanan, dan terpapar konten yang tidak pantas.
Menurut dia, faktor-faktor seperti meningkatnya penggunaan internet, kurangnya pemahaman anak-anak tentang bahaya di dunia maya dan kurangnya regulasi yang melindungi anak-anak semakin mempengaruhi situasi ini.
“Perlu adanya peningkatan pengawasan konten internet yang tidak pantas bagi anak-anak, peningkatan kesadaran akan berbagai risikonya, dan peningkatan kemampuan penyelidikan kejahatan berbasis internet. Regulasi yang melindungi privasi dan data pribadi anak-anak juga harus diimplementasikan,” ucapnya.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini menekankan perlunya implementasi rencana aksi regional terkait perlindungan anak dari segala bentuk eksploitasi dan pelecehan online tahun 2021 – 2025 yang telah disepakati.
Menurutnya, implementasi ini harus menjadi prioritas untuk melindungi generasi masa depan di kawasan ASEAN.
Senada, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga mengatakan pentingnya melindungi masa depan anak-anak di kawasan ASEAN, terutama dari bahaya teknologi yang berkembang semakin pesat saat ini.
“Di masa perubahan yang cepat ini, kita harus memastikan bahwa anak-anak dapat memperoleh manfaat maksimal dari teknologi digital, namun tetap aman dari bahayanya,” kata Bintang Puspayoga.
Sumber: antaranews.com