Jakarta, JurnalBabel.com – Ketua Komisi VIII DPR, Ashabul Kahfi, meminta Kementerian Agama (Kemenag) memberikan perhatian khusus pada jemaah haji lanjut usia atau lansia pada penyelenggaraan ibadah haji 2023.
Ia pun menduga, salah satu keterlambatan pelunasan biaya haji tahun ini karena faktor lansia. Pasalnya, kata dia, lansia akan berangkat haji dengan nyaman apabila ada pendampingnya. Disatu sisi, lansia berangkat haji namun anaknya tidak menyetujuinya.
“Permasalahannya kalau kita buka ruang untuk pendamping maka itu mengganggu kuota jemaah yang lain. Itu persoalan,” kata Ashabul Kahfi dalam rapat kerja Komisi VIII DPR dengan Menteri Agama (Menag) di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (17/5/2023).
Menurut Ashabul, masalah jemaah lansia ini perlu menjadi perhatian karena tahun ini dan tahun-tahun berikutnya jemaah haji Indonesia didominasi oleh lansia.
“Kalau lansia mandiri tidak masalah. Kalau yang sudah pakai tongkat, kursi roda, orang berhaji tapi menyusahkan orang pak. Ini perlu keberanian kita, maaf ini, untuk menyikapi lansia,” ujarnya.
Sebab itu, Ashabul meminta perlu dibuatkan kebijakan untuk masalah pendamping jemaah haji lansia yang perlu dipikirkan baik-baik oleh Kemenag.
Pasalnya, ungkap dia, ada dua hal yang terganggu dengan kebijakan pendamping haji lansia tambahan. Yakni mengganggu kuota jemaah haji yang lain yang antriannya cukup lama dan kedua asas keadilan.
“Banyak sekali itu yang pakai kursi roda, tongkat tanpa pendamping. Mungkin kedepan perlu kita pikirkan baik-baik,” pungkas politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini.
(Bie)