Jakarta, JurnalBabel.com – Pakar komunikasi politik, Hendri Satrio (Hensat) menilai kinerja DPR RI belum sesuai keinginan atau harapan aspirasi rakyat.
Pasalnya, ungkap Hensat, terdapat perbedaan signifikan antara harapan masyarakat dengan prioritas DPR dalam menyusun program legislasi nasional (prolegnas).
Pendiri Lembaga Survei KedaiKopi ini menyontohkan, rakyat ingin ada Undang-Undang (UU) yang menjamin sembako tetap murah dan pekerjaan yang nyaman. Justru yang muncul UU Cipta Kerja yang tidak berpihak pada rakyat.
“Jadi ada perbedaan harapan yang sangat signifikan antara wakil dengan rakyat sesungguhnya, maka hasilnya begini, begitu ditanya kinerja sudah sesuai dengan harapan? Belum,” kata Hensat seperti dikutip dari video diakun instagramnya, Rabu (2/10/2024).
Hensat menuturkan, dalam berbagai survei termasuk survei KedaiKOPI, isu yang paling banyak diangkat oleh masyarakat adalah ekonomi keluarga dan lapangan pekerjaan.
Namun, DPR justru mengalihkan fokus pada hal-hal lain, seperti revisi UU Pilkada yang menurutnya tidak menjadi prioritas masyarakat.
“Lah saya ini lagi laper, tiba-tiba kok DPR sibuk revisi UU Pilkada? kan kita bernegara gimana caranya bisa hidup lebih enak, lebih sejahtera,” pungkas dosen Universitas Paramadina ini.
Rakyat memiliki harapan besar pada 580 anggota DPR RI periode 2024-2029 yang baru dilantik kemarin, dapat bekerja sesuai harapan aspirasi rakyat. Utamanya memperjuangkan kebijakan-kebijakan pro rakyat serta mengawasi kinerja dan kebijakan pemerintah yang tidak berpihak pada rakyat.