Jakarta, JurnalBabel.com – Komisi III DPR mengagendakan kunjungan spesifik untuk melakukan investigasi terkait tewasnya satu orang warga bernama Erfaldi alias Aldi (21), karena luka tembak saat unjuk rasa tolak tambang emas PT Trio Kencana di Desa Tada, Kecamatan Tinombo Selatan, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Sabtu (12/2/2022).
Wakil Ketua Komisi III DPR, Pangeran Khairul Saleh, mengatakan dalam kunjungan tersebut, pihaknya akan melakukan rapat dengan kepolisian setempat dan perusahaan terkait.
“Kami nanti investigasi ke lapangan kemudian melakukan rapat bersama kapolda dan kapolres terkait bersama perusahaan pelaksana,” kata Pangeran Khairul Saleh di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (14/2/2022).
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini enggan berkomentar lebih banyak sebelum adanya hasil investigasi dari kunjungan spesifik tersebut. Diketahui Pangeran bakal langsung memimpin tim Komisi III dalam kunjungan spesifik pada 17 Februari 2022.
“Jadi sementara kami belum bisa memberikan keterangan yang banyak. Kami ke lokasi dulu,” ujarnya.
Dalam keterangan terpisah, Direktur Eksekutif Riset dan Database Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Sulteng, Ramadhani mengatakan seorang warga penolak tambang dari Desa Tada, Kecamatan Tinombo Selatan, Parigi Moutong, tewas ditembak aparat kepolisian.
“Aksi penolakan tambang yang dilakukan warga di Kecamatan Toribulu, Kasimbar dan Kecamatan Tinombo Selatan, Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah pada Sabtu (12/02/2020) berujung duka,” kata Ramadhani dalam keterangan tertulis, Minggu (13/2/2022).
Demo penolakan tambang dilakukan masyarakat mengatasnamakan Aliansi Rakyat Tani (Arti) Koalisi Gerak Tambang. Mereka menuntut Pemerintah Provinsi Sulteng menutup tambang emas milik PT Trio Kencana yang memiliki lahan konsesi di Kecamatan Kasimbar, Toribulu, dan Tinombo Selatan.
Perawakilan pemerintah menjanjikan Gubernur Sulteng Rusdy Mastura akan menemui para pendemo. Akan tetapi, gubernur tidak hadir dalam unjuk rasa kemarin. Warga yang kecewa lantas memblokir jalan Desa Siney, Tinombo Selatan, Parigi Moutong. Aksi warga direspons dengan upaya pembubaran paksa oleh aparat kepolisian.
“Dari video yang beredar, terdengar letusan tembakan yang berulang-ulang dari arah aparat kepolisian yang berjaga. Dalam insiden itu, seorang massa aksi atas nama Aldi tewas, diduga terkena tembakan peluru dari aparat kepolisian,” kata Ramadhani.
Periksa 4 Polisi
Bidang Pofesi dan Pengamanan (Propam) Polda Sulawesi Tengah memeriksa empat anggota polisi soal penembakan seorang pendemo hingga tewas. Erfaldi alias Aldi (21) tewas ditembak polisi saat berdemo menolak aktivitas tambang di Parigi Moutong, Sulteng.
Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Didit Supranoto mengatakan Propam juga memeriksa seluruh senjata api pendek yang digunakan saat pengamanan unjuk rasa tersebut.
“Propam melakukan pemeriksaan terhadap anggota Polri yang diduga menyalahi SOP pengamanan dan mengumpulkan senpi pendek untuk dilakukan pecococokan dengan proyektil yang ditemukan,” kata Didik kepada wartawan, Minggu (13/2/2022).
Didik mengklaim Kapolda Sulteng Irjen Pol Rudy Sufahriadi berkomitmen untuk menuntaskan kasus penembakan terhadap warga penolak tambang oleh anak buahnya. Didik menambahkan Dirintel Polda Sulteng bersama beberapa perwira sudah berkomunikasi dengan keluarga korban tewas.
(Bie)