Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi III DPR, Muhammad Aras, meminta Badan Narkotika Nasional (BNN) mengantisipasi atau mencegah peredaran narkotika di Ibu Kota Negara atau IKN Kalimantan Timur.
Pasalnya, kata Aras, pada 2024-2025 dan tahun-tahun berikutnya, IKN akan ramai penduduk dan sangat dekat dengan wilayah yang menjadi pintu-pintu masuk peredaran narkoba di Indonesia seperti Kalimantan Utara dan Kalimantan Barat.
“Apalagi disaat Kalimantan Timur hari ini sudah giat-giatnya melakukan pembangunan disana, otomatis peredaran uang juga banyak, orang juga banyak hadir disana. Pasti diikuti oleh mereka-mereka yang melakukan bisnis yang terkait dengan hal ini, sehingga potensi untuk menularkan kepada anak-anak kita sangat besar. Oleh karenanya daerah-daerah sekitar perlu kita antisipasi,” kata Aras dalam rapat kerja Komisi III DPR dengan BNN dan BNPT di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (10/6/2024).
Politisi PPP ini menambahkan, peredaran narkoba kian masif disaat perekonomian sedang meningkat dimana banyak perputaran uang.
“Oleh karena itu terkait dengan potensi-potensi ini, harus dicegah sehingga bisa meminimalisir akibat-akibat yang akan ditimbulkan,” tegasnya.
Legislator asal dapil Sulawesi Selatan ini juga mengungkapkan bahwa peredaran narkoba di dapilnya saat ini cukup meningkat.
“Tentu kita harapkan kesigapan dari BNN dan pihak keamanan lain bisa maksimal. Apalagi tadi sudah dipaparkan kurang lebih 346 ton potensi peredaran sabu di Indonesia. Negara harus hadir untuk masa depan anak kita,” pungkasnya. (Bie)